Bihun shirataki, yang berasal dari Jepang, adalah mie tradisional yang terbuat dari glucomannan, serat yang diekstraksi dari umbi konjak (Amorphophallus konjac). Nama "shirataki" mengacu pada penampilannya yang putih bening, mirip air terjun. Proses pembuatannya melibatkan pengolahan umbi konjak menjadi pasta yang kemudian dibentuk menjadi mie, menghasilkan tekstur kenyal yang unik. Selama berabad-abad, bihun shirataki telah digunakan dalam masakan Jepang dan semakin populer di seluruh dunia, terutama di kalangan mereka yang menjalani diet rendah kalori dan karbohidrat.
Dalam hal kandungan gizi, bihun biasa mengandung energi sebesar 364 kkal, 3,44 gram protein, 0,56 gram lemak, dan 83,24 gram karbohidrat per 100 gram. Sementara itu, bihun shirataki memiliki kandungan energi yang jauh lebih rendah, yaitu hanya 30 kkal, dengan 1 gram protein, 0 gram lemak, dan 6 gram karbohidrat. Perbedaan ini menjadikan bihun shirataki pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori dan karbohidrat.
Kandungan Zat Gizi Bihun Shirataki
1. Rendah Kalori
Menurut studi oleh Liu & Zhao, bihun shirataki mengandung sangat sedikit kalori, hampir tidak ada kalori per porsi. Hal ini menjadikannya pilihan yang sangat baik bagi mereka yang ingin mengurangi asupan kalori tanpa mengorbankan volume makanan.
2. Tinggi Serat
Berdasarkan penelitian Yamamoto et al. menunjukkan bahwa glucomannan, serat utama yang terdapat dalam bihun shirataki, memiliki kemampuan untuk menyerap air hingga 50 kali lipat beratnya sendiri. Ini membantu menciptakan rasa kenyang dan memperlambat proses pencernaan, sehingga mendukung pengendalian berat badan dan kesehatan pencernaan.
3. Rendah Karbohidrat
Bihun shirataki sangat rendah karbohidrat, yang diungkapkan dalam penelitian oleh Tanaka et al. Ini menjadikannya alternatif yang baik untuk produk pasta lainnya, terutama bagi individu yang mengikuti diet rendah karbohidrat atau ketogenik.
4. Kandungan Mineral
Meskipun bihun shirataki tidak kaya mineral, beberapa studi menunjukkan bahwa ia dapat mengandung kalsium dan magnesium dalam jumlah kecil. Namun, perannya sebagai sumber mineral tidak signifikan dibandingkan dengan sumber makanan lain.
Jika tadi kita sudah mengenal kandungan gizi di dalamnya, lantas apa sesungguhnya manfaat bihun shirataki bagi kesehatan?
1. Mendukung Penurunan Berat Badan
Berdasakarn studi Liu & Zhao menunjukkan bahwa konsumsi bihun shirataki secara teratur dapat membantu menurunkan berat badan. Rasa kenyang yang lebih lama akibat serat larut membantu mengurangi asupan kalori secara keseluruhan.
2. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Berdasarkan penelitian menurut Yamamoto et al., serat glucomannan dalam bihun shirataki dapat membantu meningkatkan motilitas usus dan mencegah sembelit. Ini menjadikannya pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan secara keseluruhan.
3. Menstabilkan Kadar Gula Darah
Berdasarkan penelitian Tanaka et al., mengungkapkan bahwa serat larut dalam glucomannan dapat memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah, yang berpotensi membantu dalam pengelolaan diabetes tipe 2.
Dengan kalori yang rendah, serat yang tinggi, dan minimnya karbohidrat, bihun shirataki tidak hanya menjadi pilihan makanan yang sehat, tetapi juga dapat membantu dalam pengelolaan berat badan dan kesehatan pencernaan. Oleh karena itu, memasukkan bihun shirataki dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi langkah positif menuju gaya hidup yang lebih sehat.
Bihun shirataki, dengan kandungan kalori yang rendah dan tinggi nilai gizi, merupakan pilihan yang lebih sehat untuk menggantikan bihun biasa. Selain itu, bihun ini dapat diolah menjadi berbagai hidangan menarik. Berikut adalah beberapa rekomendasi olahan bihun yang bisa diganti dengan bihun shirataki untuk dihidangkan bersama keluarga:
