Para pecinta masakan Minang harus tahu nih, beda kalio dan rendang. Karena sering kali kedua makanan dengan daging yang dimasak khas Sumatera Barat tersebut dianggap sama. Padahal dari penampilan dan rasanya saja sudah terlihat berbeda. 

Apa Perbedaan Kalio dan Rendang?

Untuk mengetahui secara pasti apa perbedaan olahan daging kalio dan rendang, rumah makan padang atau bahkan sampai ke Sumatera Barat, lho. Berikut bocoran beberapa perbedaan kalio dan rendang. Simak ulasan di bawah ini.

Segi Istilah

Rendang adalah makanan khas Minangkabau yang berasal dari kata “Marandang”. Dalam bahasa Minang, kata tersebut berarti proses memasak yang menghilangkan air. 

Rendang daging merupakan salah satu kuliner Nusantara yang populer hingga ke luar negeri. Bahkan banyak yang mengklaim rendang sebagai makanan khas terenak. Dengan kata lain, arti kata yang disebut rendang adalah proses memasak. 

Sementara kalio, merupakan sebutan untuk jadi rendang yang masih melewati proses masak setengah jadi. Tidak heran jika kalio masih mengandung air serta santan. 

Dari Segi Warna, Rasa, serta Tekstur

Dari segi warna kalio daging terlihat lebih cokelat muda atau berwarna merah cokelat muda dengan tekstur yang masih lengket, basah, dan kuahnya encer. Bahkan, dagingnya cenderung masih alot dan rasanya tidak sepedas rendang. Meskipun demikian, kalio tetap mempunyai rasa khas dengan aroma karamel yang juga menggugah selera makan. 

Sementara resep membuat rendang Minang yang asli Sumatera Barat mempunyai warna lebih gelap, atau kecoklatan tua dan pekat. Saat warnanya semakin gelap berarti durasi proses masaknya lebih lama. 

Tekstur rendang juga lebih kering, dan dagingnya empuk saat digigit bahkan hancur ketika di dalam mulut. Karena proses memasak yang membutuhkan waktu lama, kuah rendang juga lebih kental dan berminyak. Rasa pedas dari bumbu rendang juga menyengat keluar serta beraroma khas rempah. 

Dari Segi Bahan dan Bumbu

Masyarakat luar Minang memasak kalio dengan daging sapi atau kerbau. Sementara orang Minang asli terkadang memasak kalio dengan bahan lainnya, seperti bebek, telur, jeroan, jengkol atau daging sapi. Ada juga kalio ayam yang rasanya tak kalah jauh dengan rendang. Sedangkan rendang, sudah pasti menggunakan sapi atau kerbau. 

Selain itu, bumbu memasak untuk kalio pun lebih sederhana, artinya rempah-rempah yang digunakan tidak selengkap rendang. Kalio hanya membutuhkan santan, cabai, duo bawang, kemiri, lengkuas, jahe, garam, dan gula merah. 

Hal ini jelas berbeda dengan resep rendang Minang yang menggunakan bumbu rempah lebih lengkap. Inilah yang membuat cita rasa rendang sangat khas. 

Segi Durasi Memasak

Kalio dan rendang mempunyai perbedaan yang mencolok dari segi durasi memasak. Jika Mama memasak kalio, biasanya hanya butuh waktu 2-3 jam saja atau hingga kuah mengental. Dengan durasi masak yang sebentar itulah, maka kalio tidak tahan lama. Lazimnya hanya bertahan 3 hari dalam suhu ruangan. 

Sebaliknya, durasi masak rendang jauh lebih lama, yaitu 7-8 jam bahkan ada beberapa orang yang mengolahnya hingga semalaman. Karena pada dasarnya tujuan dari memasak rendang adalah mengeringkan air. 

Oleh karena itu, rendang jauh lebih tahan lama bahkan awet hingga 2-3 minggu dalam penyimpanan suhu ruang. Semakin sering dipanaskan kembali, aroma dan rasa rempah makanan ini akan semakin keluar. Ini juga bisa membuat rasanya semakin lezat. 

Bagaimana, Mama sudah paham beda kalio dan rendang? Dengan kata yang lebih sederhana, kalio itu adalah rendang yang setengah jadi. Ada masyarakat yang lebih menyukai kalio dengan warna kecokelatan muda daripada rendang, begitu juga sebaliknya. Jadi, kembali ke selera masing-masing, ya Ma.