Artikel & Tips Jenis-Jenis Sampah: Organik, Anorganik, dan B3
Jenis-Jenis Sampah: Organik, Anorganik, dan B3

Jenis-Jenis Sampah: Organik, Anorganik, dan B3

21 Feb 2025, 08:02

Menurut WHO (World Health Organization), sampah adalah sesuatu yang tidak terpakai, tidak diinginkan, atau dibuang akibat aktivitas manusia.

 

Sementara itu, UU Nomor 18 Tahun 2008 mendefinisikan sampah sebagai sisa aktivitas manusia atau proses alam, baik organik maupun anorganik. 

 

Secara umum, sampah adalah material sisa yang tidak lagi bermanfaat dan perlu dibuang atau dimusnahkan sesuai dengan jenisnya.

 

Sebelum mengelola sampah dengan benar, penting untuk memahami jenis, klasifikasi, dan contohnya. Berikut ini adalah jenis-jenis sampah organik, anorganik, dan B3 serta contohnya.

 

1. Sampah Organik

Berikut adalah penjelasan tentang sampah organik, seperti pengertian serta beberapa contoh yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

 

a. Pengertian Sampah Organik

Sampah organik adalah limbah yang berasal dari sisa makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan, maupun manusia, yang dapat terurai secara alami di lingkungan (biodegradable).

 

Jenis sampah organik sendiri terbagi menjadi dua, yaitu sampah organik kering dan basah. Sampah organik kering mengandung lebih sedikit air dibandingkan sampah organik basah sehingga sampah basah lebih cepat membusuk dan terurai lebih dahulu.

 

b. Contoh Sampah Organik

Contoh sampah organik mencakup sisa makanan, potongan buah dan sayur, dedaunan, ranting pohon, rumput, sekam padi, kotoran ternak, serta potongan kuku dan rambut yang jatuh ke tanah.

 

Sebagian sampah organik dapat dimanfaatkan kembali, misalnya diolah menjadi kompos, ecoenzym, dimasukkan ke dalam lubang biopori, atau dijadikan pakan untuk Black Soldier Fly (BSF).

 

Namun, beberapa jenis sampah organik seperti daging, batok kelapa, dan kotoran tertentu tidak dapat diolah kembali karena alasan kesehatan atau membutuhkan waktu lama untuk terurai.

 

2. Sampah Anorganik

Berikut adalah penjelasan mengenai sampah anorganik, termasuk pengertian serta beberapa contoh yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.

 

a. Pengertian Sampah Anorganik

Tidak seperti sampah organik, sampah anorganik tidak bisa terurai secara alami (undegradable) karena terbuat dari material buatan yang berasal dari proses pengolahan bahan sintetik.

 

Sampah anorganik termasuk dalam kategori jenis sampah yang bisa didaur ulang kembali. Dengan teknik yang benar, sampah jenis ini dapat diubah menjadi produk baru yang lebih berguna sehingga membantu mengurangi pencemaran lingkungan.

 

b. Contoh Sampah Anorganik​

Beberapa jenis sampah anorganik yang umum ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti kantong plastik, kaleng, aluminium, botol kaca, styrofoam, karton, dan tekstil. 

 

Bahan dari sampah-sampah tersebut tidak dapat terurai secara alami, maka perlu didaur ulang oleh manusia atau mesin agar dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk baru.

 

Baca Juga: Kurangi Sampah Dapur! Tips Memanfaatkan Bahan Makanan Secara Maksimal

 

3. Sampah B3

Berikut merupakan penjelasan tentang sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), mencakup pengertian serta berbagai contoh limbah yang dapat ditemukan dalam aktivitas sehari-hari.

 

a. Pengertian Sampah B3

Selain kedua jenis sampah yang telah disebutkan sebelumnya, sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) merupakan kategori sampah yang memiliki sifat yang sangat khusus dan berbahaya bagi lingkungan serta kesehatan manusia. 

 

Sampah ini membutuhkan penanganan yang lebih hati-hati dan prosedur khusus dalam pengelolaannya. Kandungan bahan beracun membuat sampah B3 tidak dapat dibuang sembarangan dan harus diproses dengan cara yang sesuai, seperti dimusnahkan atau disalurkan ke tempat pembuangan limbah.

 

Jika tidak ditangani dengan benar, sampah B3 dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dan berisiko menimbulkan masalah kesehatan jangka panjang.

 

b. Contoh Sampah B3

Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) mencakup berbagai jenis limbah yang berpotensi membahayakan lingkungan serta kesehatan manusia.

 

Beberapa contohnya adalah sampah medis, seperti masker bekas, jarum suntik, peralatan medis sekali pakai, dan limbah farmasi lainnya yang memerlukan penanganan khusus agar tidak mencemari lingkungan.

 

Selain itu, ada sampah elektronik (e-waste) yang terdiri dari perangkat rusak atau lama, seperti lampu neon, kabel listrik, baterai, gadget yang tidak lagi berfungsi.

 

Tak hanya itu, cairan kimia  juga termasuk dalam kategori sampah B3, seperti sisa cat, thinner, minyak pelumas bekas, serta bahan kimia dari industri yang dapat mencemari tanah dan air jika tidak dikelola dengan benar.

 

Produk-produk kedaluwarsa, seperti obat-obatan, kosmetik, atau bahan kimia rumah tangga yang sudah melewati masa pakainya juga perlu dibuang dengan cara yang aman agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan.

 

Beberapa jenis sampah B3 lainnya memiliki karakteristik khusus yang membuatnya sangat berbahaya, seperti mudah meledak, mudah terbakar, serta bersifat korosif yang dapat merusak permukaan benda lain.

 

Oleh karena itu, pengelolaan sampah B3 harus dilakukan dengan prosedur khusus agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia dan lingkungan.

 

Memahami jenis-jenis sampah adalah langkah awal untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak negatifnya. Memilah dan mengolah sampah dengan benar dapat membantu mengurangi pencemaran, mendukung daur ulang, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

 

Mari mulai dari hal kecil, seperti membuang sampah pada tempatnya, memilah sesuai kategorinya, serta mengurangi penggunaan bahan yang sulit terurai. Yuk, lebih peduli dengan sampah dan jadikan bumi tempat yang lebih bersih dan sehat untuk generasi mendatang!

 

Baca Juga: Cara Mudah Mengurangi Limbah Minyak di Dapur