Jeruk adalah buah yang populer karena rasanya yang segar, kaya vitamin C, dan mudah ditemukan di pasaran. Namun, tidak semua jeruk memiliki rasa manis dan juicy.
Kadang kita terjebak membeli jeruk yang terlihat bagus di luar, tetapi ternyata kering, asam, atau kurang segar. Agar tidak salah pilih, berikut 7 tips memilih jeruk yang manis dan segar, mulai dari berat, kulit, dan warna jeruk. Simak baik-baik!
1. Berat Jeruk
Jeruk yang berat biasanya lebih juicy dan manis. Bandingkan dua jeruk dengan ukuran yang sama, pilih yang lebih berat karena mengandung lebih banyak air.
Jeruk yang ringan biasanya sudah mulai mengering atau kurang segar. Tips tambahan, goyangkan jeruk perlahan. Jika terdengar air bergerak di dalam, itu pertanda jeruk masih segar dan berair.
2. Kulit Jeruk
Kulit jeruk bisa memberi petunjuk tentang kualitas buah. Pilih jeruk dengan kulit halus dan pori-pori kecil. Jeruk dengan kulit kasar dan tebal cenderung kurang manis.
Hindari jeruk dengan bintik hitam atau lubang, karena bisa jadi tanda pembusukan atau serangan hama. Tekan perlahan, jeruk yang baik akan terasa padat, tidak terlalu keras atau terlalu lembek. Jeruk dengan kulit sedikit mengkilap biasanya lebih segar karena masih memiliki lapisan lilin alami yang melindunginya.
3. Warna Jeruk
Warna jeruk bisa berbeda tergantung jenisnya, tetapi ada ciri-ciri umum yang bisa diperhatikan. Jeruk manis biasanya berwarna oranye cerah, bukan hijau atau kuning pucat.
Warna yang tidak merata (misalnya ada bercak hijau) bisa berarti jeruk belum matang sempurna. Untuk jeruk sunkist atau jeruk import, warna oranye tua biasanya lebih manis.
Beberapa jenis jeruk, seperti jeruk nipis atau lemon, memang berwarna hijau, tetapi untuk jeruk biasa (jeruk medan, jeruk baby, jeruk sunkist), warna oranye lebih diutamakan.
Baca Juga: Ini Kandungan Gizi dari Jeruk yang Kamu Makan
4. Aroma Jeruk
Jeruk yang manis biasanya memiliki aroma segar. Dekatkan jeruk ke hidung dan cium bagian dekat tangkai. Jika tercium wangi manis khas jeruk, kemungkinan rasanya juga manis. Jeruk yang hampir busuk akan mengeluarkan aroma asam atau fermentasi.
Jika tidak berbau sama sekali, bisa jadi jeruk sudah disimpan terlalu lama. Beberapa jeruk impor mungkin dilapisi lilin untuk memperpanjang kesegaran. Jika ragu, gosok sedikit kulitnya untuk mencium aroma aslinya.
5. Tangkai Jeruk
Kondisi tangkai jeruk bisa menunjukkan kesegaran buah. Pilih jeruk yang masih memiliki tangkai hijau kecil karena menandakan jeruk baru dipetik.
Jika tangkai sudah kering atau mudah lepas, kemungkinan jeruk sudah disimpan lama. Hindari jeruk dengan bekas tangkai yang menghitam karena bisa bakteri pembusuk.
Beberapa jeruk di supermarket mungkin sengaja dipotong tangkainya agar kemasan lebih rapi, jadi pastikan untuk melihat tanda-tanda lain seperti warna dan tekstur kulit.
7. Tekstur Jeruk
Tekstur jeruk juga menentukan kualitasnya. Jeruk yang baik bertekstur padat tapi tidak terlalu keras. Jika terlalu keras, bisa jadi belum matang.
Jika terlalu lembek atau berongga saat ditekan, kemungkinan jeruk sudah mulai membusuk di dalam. Periksa juga bagian bawah jeruk. Jeruk yang bagus tidak memiliki bagian yang terlalu empuk atau berair.
8. Cek Rasa
Cara paling akurat untuk memastikan jeruk manis adalah mencicipinya. Beberapa penjual jeruk di pasar tradisional atau pedagang buah langganan biasanya mengizinkan pembeli untuk mencoba satu iris jeruk.
Jika membeli dalam jumlah banyak, minta untuk memotong satu jeruk sebagai sampel. Perhatikan rasa dan teksturnya. Jeruk yang manis akan terasa segar, berair, dan tidak terlalu asam.
Jika tidak bisa mencicipi, beli sedikit dulu (misalnya 2-3 buah) untuk tes rasa sebelum membeli dalam jumlah banyak.
Jenis-Jenis Jeruk dan Ciri Khasnya
