Siapa yang tidak suka gorengan? Renyah, gurih, dan menggugah selera! Namun, pernahkah setelah makan gorengan, tenggorokan terasa gatal, kering, atau bahkan sampai batuk? Kok bisa, ya?
Ternyata, ada beberapa alasan mengapa gorengan dapat memicu batuk, mulai dari minyak yang digunakan hingga cara tubuh merespons makanan berminyak. Yuk, kita bahas penyebabnya supaya tetap bisa menikmati gorengan dengan lebih bijak!
1. Tingginya Kandungan Lemak Jenuh
Gorengan biasanya mengandung banyak lemak jenuh yang berasal dari proses penggorengan. Kalau makan terlalu banyak, lemak jenuh ini bisa bikin kadar kolesterol naik dan menyebabkan peradangan.
Peradangan ini bisa bikin saluran pernapasan jadi sensitif terhadap iritan seperti asap, dan akhirnya tenggorokan bisa jadi gatal atau batuk.
2. Proses Penggorengan yang Menghasilkan Zat Berbahaya
Selama proses penggorengan, terutama dengan minyak yang dipanaskan berulang kali, terbentuk senyawa berbahaya seperti akrilamida.
Akrilamida adalah zat yang terbentuk ketika makanan yang mengandung karbohidrat digoreng pada suhu tinggi.
Akrilamida ini diketahui dapat merangsang sistem saraf dan saluran pernapasan, sehingga dapat menimbulkan iritasi pada tenggorokan dan menyebabkan batuk.
3. Asap dari Minyak Panas
Ketika gorengan dimasak dengan minyak panas, asap yang dihasilkan bisa mengandung berbagai zat yang merugikan kesehatan, seperti karbon monoksida dan partikel kecil yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan.
Menghirup asap ini dapat mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk. Bahkan, bagi mereka yang memiliki kondisi pernapasan seperti asma, paparan terhadap asap ini bisa memperburuk gejala batuk dan sesak napas.
4. Kandungan Garam yang Tinggi
Siapa yang suka gorengan yang asin? Terlalu banyak garam bisa bikin tenggorokan jadi kering dan iritasi yang akhirnya memicu batuk.
Selain itu, garam juga bisa bikin tubuh dehidrasi dan kondisi ini bisa membuat saluran pernapasan kering sehingga menyebabkan batuk lebih sering muncul.
5. Reaksi Alergi terhadap Bahan Tertentu
Selain lemak jenuh dan garam, gorengan juga bisa mengandung bahan tambahan seperti tepung atau bahan pengembang yang mengandung gluten.
Pada beberapa orang, gluten bisa memicu reaksi alergi atau sensitivitas, yang mengarah pada iritasi tenggorokan dan batuk.
Walaupun ini jarang terjadi, bagi mereka yang sensitif terhadap gluten atau bahan tertentu dalam gorengan, ini bisa menjadi penyebab batuk yang cukup mengganggu.
6. Konsumsi Gorengan dalam Jumlah Berlebihan
Makan gorengan dalam jumlah berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah pencernaan. Makanan yang digoreng dapat memperlambat proses pencernaan, yang bisa memicu produksi asam lambung berlebih.
Asam lambung ini bisa naik ke kerongkongan (refluks asam), yang akhirnya mengiritasi tenggorokan dan menyebabkan batuk, terutama setelah makan gorengan dalam jumlah banyak.
7. Gorengan yang Sudah Dingin atau Keras
Siapa yang suka makan gorengan yang udah dingin atau keras? Padahal, gorengan yang udah keras biasanya lebih susah dikunyah, dan potongan-potongannya bisa nyangkut di tenggorokan. Kalau udah begitu, tenggorokan jadi iritasi dan batuk sebagai cara tubuh kita buat membersihkan sisa-sisa makanan.
Baca juga: Berapa Kebutuhan Garam untuk Anak?
Tips Mengonsumsi Gorengan yang Sehat
Mau tetap nikmatin gorengan tanpa khawatir? Bisa banget, asal kamu ikuti beberapa tips berikut supaya gorengan yang kamu makan tetap lebih sehat. Yuk, simak!
1. Pilih Minyak yang Sehat
Menggunakan minyak dengan titik asap tinggi sangat penting karena minyak jenis ini lebih stabil saat dipanaskan.
Misalnya, minyak alpukat atau minyak kelapa sawit bisa bertahan pada suhu tinggi tanpa menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat memengaruhi kesehatan.
Selain itu, pastikan untuk menggunakan minyak baru, karena minyak bekas (jelantah) sudah mengalami perubahan kimiawi dan mengandung radikal bebas yang dapat berbahaya bagi tubuh.
2. Perhatikan Suhu Menggoreng
Suhu minyak yang terlalu tinggi bisa menyebabkan pembentukan senyawa karsinogenik yang dapat merusak tubuh.
Sebaiknya, gunakan termometer untuk mengukur suhu minyak saat menggoreng, agar tetap berada pada rentang ideal, yaitu sekitar 170-190°C.
Selain itu, pastikan untuk tidak memasukkan terlalu banyak bahan ke dalam minyak panas. Apabila memasukkan terlalu banyak, suhu minyak bisa turun dan makanan akan lebih berminyak.
3. Tiriskan Minyak dengan Benar
Setelah menggoreng, pastikan untuk meniriskan gorengan dengan benar menggunakan kertas penyerap.
Kertas ini membantu menyerap minyak berlebih, sehingga makanan yang kamu konsumsi menjadi lebih ringan dan nggak terlalu berminyak.
Jangan menekan gorengan saat ditiriskan, karena itu justru bisa membuat minyak meresap lebih dalam ke dalam makanan.
4. Pilih Bahan yang Sehat
Menggunakan bahan-bahan segar untuk gorengan akan lebih baik karena selain lebih sehat, rasanya juga pasti lebih enak.
Kamu bisa menambahkannya dengan sayuran seperti wortel parut atau irisan daun bawang yang nggak hanya menambah rasa, tapi juga meningkatkan kandungan gizi gorengan.
Hindari menggunakan bahan olahan seperti sosis atau kornet, karena seringkali mengandung banyak garam dan lemak jenuh yang kurang baik untuk tubuh.
5. Perhatikan Porsi dan Frekuensi
Walaupun gorengan enak, pastikan untuk mengonsumsinya dengan porsi yang wajar. Mengonsumsi gorengan dalam jumlah berlebihan bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti kolesterol tinggi dan obesitas.
Menurut Kemenkes, konsumsi lemak sebaiknya dibatasi hingga 67 gram per hari (sekitar 5 sendok makan minyak). Jadi, lebih baik makan gorengan dengan porsi kecil dan tidak terlalu sering agar tetap sehat.
6. Imbangi dengan Makanan Sehat Lainnya
Setelah makan gorengan, cobalah untuk mengimbangi dengan makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan atau sayuran. Serat membantu proses pencernaan dan mengurangi penyerapan lemak dalam tubuh.
Jangan lupa juga untuk minum banyak air putih setelah makan gorengan, karena air akan membantu tubuh untuk mengeluarkan sisa-sisa minyak dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Baca juga: Minyak Jagung vs Minyak Sawit: Mana yang Lebih Sehat
Gimana, jadi tahu kan kenapa gorengan bisa bikin batuk? Walaupun enak banget, makan gorengan dengan bijak dan hati-hati bisa bantu kita tetap sehat, lho!
Memang, gorengan itu enak, tapi kalau kebanyakan, bisa berdampak negatif, terutama buat sistem pernapasan kita.
Zat-zat berbahaya yang terbentuk selama proses penggorengan, seperti lemak jenuh, akrilamida, dan asap minyak panas, bisa bikin tenggorokan dan saluran pernapasan iritasi.
Kalau kamu sering batuk setelah makan gorengan, mungkin saatnya untuk mengurangi konsumsi camilan ini dan pilih makanan yang lebih sehat. Selain itu, jaga kesehatan tubuh secara keseluruhan agar tetap bugar dan terhindar dari masalah pernapasan!
Kunjungi terus website Dapur Umami untuk mendapatkan informasi seputar gizi dan kesehatan yang berguna.
Di sana, kamu juga bisa manfaatkan fitur Tanya NutriExpert, yang memungkinkan kamu untuk bertanya langsung ke ahli gizi dan mendapatkan saran yang tepat seputar pola makan dan gaya hidup sehat.