Artikel & Tips Berapa Kebutuhan Garam untuk Anak?
Berapa Kebutuhan Garam untuk Anak?

Berapa Kebutuhan Garam untuk Anak?

31 Jan 2025, 08:01

Setiap makanan membutuhkan garam untuk memberikan cita rasa. Bahkan untuk makanan bagi anak sekalipun. Namun, penggunaan garam pada anak perlu diwaspadai mengingat mereka masih dalam usia pertumbuhan.

 

Kalau anak mengonsumsi terlalu banyak garam, bukan cuma bisa bikin dehidrasi, tapi juga meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, gangguan ginjal, hingga obesitas.

 

Jadi, penting banget buat orang tua untuk lebih peduli dan tahu batasan konsumsi garam buat anak supaya tetap sehat. Yuk, simak lebih lanjut dampak dari kelebihan garam pada anak serta cara mengatasinya! 

 

Mengapa Garam Berlebih Berbahaya bagi Anak?

 

Garam memang sering digunakan untuk memberi rasa pada makanan, tapi kalau terlalu banyak dikonsumsi, dampaknya bisa serius banget.

 

Asupan garam yang tinggi bisa bikin tekanan darah naik, lho! Ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, sampai gangguan ginjal di kemudian hari.

 

Apalagi ginjal anak-anak masih berkembang, jadi kalau kebanyakan garam, kerja ginjal bisa terbebani dan akhirnya menyebabkan kerusakan.

 

Makanan yang tinggi garam juga biasanya mengandung banyak kalori, yang bisa bikin anak gampang obesitas kalau dikonsumsi berlebihan.

 

Kebiasaan makan asin ini juga bisa bikin anak lebih suka rasa kuat, sehingga mereka jadi cenderung menolak makanan sehat yang rendah garam. 

 

Selain itu, asupan garam yang tidak terkontrol bisa mengganggu penyerapan zat gizi penting, seperti kalsium, yang sangat penting buat pertumbuhan tulang. Hal ini bisa menghambat perkembangan fisik anak. 

 

Jadi, penting banget nih buat orang tua untuk lebih perhatian sama asupan garam anak dan pastikan mereka makan makanan yang sehat serta seimbang.

 

Baca juga: Ini Lho Penyebab GTM pada Anak

 

Berapa Banyak Garam yang Aman untuk Konsumsi Anak per Hari?

 

Sebelum membahas tanda-tanda dan dampak yang bisa terjadi kalau anak kelebihan garam, penting banget buat orang tua tahu batasan maksimal konsumsi natrium (garam) buat anak.

 

Batasan konsumsi garam pada anak-anak berbeda sama orang dewasa. Orang dewasa yang sehat sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari 5 gram garam sehari, atau setara dengan sekitar 2000 mg natrium.

 

Nah, berikut ini adalah batasan konsumsi garam buat anak-anak:

 

  • Bayi di bawah usia 1 tahun disarankan nggak mengonsumsi garam tambahan karena fungsi ginjalnya yang masih belum sempurna dan berkembang.
  • Anak-anak usia 1 hingga 3 tahun sebaiknya mengonsumsi maksimal 2 gram garam per hari, atau setara dengan 800 mg natrium.
  • Anak-anak usia 4 hingga 6 tahun sebaiknya mengonsumsi maksimal 3 gram garam per hari, atau setara dengan 1200 mg natrium.
  • Anak-anak usia 7 hingga 10 tahun sebaiknya mengonsumsi maksimal 5 gram garam per hari, atau setara dengan 2000 mg natrium.

 

Perhatikan juga label zat gizi pada makanan atau minuman kemasan, seperti roti, sereal, dan susu, ya! Ini buat memastikan jumlah garam yang terkandung di dalamnya.

 

Batasi juga konsumsi jenis makanan yang sudah melewati banyak proses, seperti daging asap, sosis, atau nugget.

 

Hindari juga menambahkan garam pada jenis-jenis makanan tersebut, karena bisa bikin anak kelebihan garam tanpa disadari.

 

Tanda-Tanda Anak Kelebihan Garam

 

  1. Sering haus: Kelebihan garam dalam tubuh membuat tubuh mencoba membuang kelebihan tersebut melalui urine, yang akhirnya bikin anak sering haus
  2. Urine berwarna kuning gelap: Warna urine yang lebih gelap dari biasanya bisa jadi tanda bahwa tubuh kekurangan cairan akibat kelebihan garam
  3. Bengkak di tangan dan kaki: Garam berlebih dalam tubuh bisa menarik cairan dari aliran darah ke jaringan tubuh, yang akhirnya menyebabkan pembengkakan di bagian tubuh seperti tangan dan kaki
  4. Perubahan perilaku: Anak yang terlalu banyak mengonsumsi garam bisa jadi lebih rewel, mudah marah, bahkan kesulitan tidur karena keseimbangan elektrolit dalam tubuh terganggu

 

Cara Mengurangi Asupan Garam pada Anak

 

  1. Batasi makanan olahan: Makanan olahan seperti keripik, sosis, nugget, dan makanan cepat saji biasanya mengandung banyak garam yang bisa tanpa disadari meningkatkan asupan natrium anak
  2. Masak sendiri: Dengan memasak sendiri di rumah, kamu bisa kontrol berapa banyak garam yang masuk ke dalam makanan dan memastikan anak nggak terlalu banyak mengonsumsinya
  3. Gunakan bumbu alternatif: Daripada pakai garam, coba gunakan rempah-rempah alami seperti bawang putih, merica, jahe, atau daun-daun segar untuk memberi rasa pada makanan. Lebih sehat dan tetap enak!
  4. Baca label zat gizi: Selalu perhatikan informasi nutrisi pada kemasan makanan, termasuk kandungan natrium (garam). Jadi kamu bisa pilih produk yang punya kadar garam lebih rendah.
  5. Berikan contoh yang baik: Anak-anak sering meniru kebiasaan makan orang tua. Jadi, pastikan kamu juga makan makanan yang rendah garam agar anak belajar dari contoh yang ada di sekitarnya.

 

Setelah tahu batasan pemberian garam pada anak, apakah kamu jadi lebih paham tentang pentingnya mengontrol asupan garam?

 

Semoga kamu jadi lebih bijak dalam memilih makanan yang sehat, supaya anak-anak tetap bisa tumbuh dengan optimal tanpa terkena dampak berlebihan garam yang bisa memengaruhi kesehatan mereka.

 

Baca juga: Moms, Ini Tips Sederhana untuk Hidup Sehat dan Bertenaga

 

Ingat, kebutuhan garam setiap anak itu beda-beda, lho! Tergantung usianya, berat badan, dan aktivitas fisiknya. Dengan memberikan makanan yang sehat dan seimbang, anak bisa tumbuh optimal dan terhindar dari berbagai risiko kesehatan.

 

Kunjungi website Dapur Umami untuk dapatkan informasi lebih banyak tentang gizi dan kesehatan lainnya. Di sana, kamu juga bisa memanfaatkan fitur Tanya NutriExpert untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan seputar kebutuhan gizi dengan lebih mudah.