Artikel & Tips Ini Lho Penyebab GTM pada Anak
Ini Lho Penyebab GTM pada Anak

Ini Lho Penyebab GTM pada Anak

30 Jan 2025, 11:01

Saat anak tiba-tiba susah makan atau GTM  pasti bikin Mama jadi was-was, kan? Jangan khawatir, Mama bukan satu-satunya!

 

GTM memang hal yang biasa terjadi pada anak, tapi kalau dibiarkan bisa membuat kekhawatiran bertambah. Anak mungkin bosan dengan menu yang itu-itu saja, atau mungkin sedang ingin lebih memilih makanan tertentu.

 

Terkadang, mereka hanya lelah setelah bermain seharian atau mungkin belum terbiasa dengan rasa makanan baru. Tapi tenang, Mama punya banyak cara kok untuk mengatasi GTM ini tanpa perlu pusing!

 

Yuk, cari tahu penyebab dan tips agar Mama bisa mengatasi anak GTM dengan lebih santai dan efektif!

 

Apa itu GTM? 

 

GTM adalah singkatan dari Gerakan Tutup Mulut. Istilah ini biasanya dipakai buat ngebahas kebiasaan anak yang sering menolak makan atau menutup mulutnya saat disajikan makanan.

 

Bisa karena dia nggak suka sama jenis makanan tertentu, merasa nggak nyaman, atau lagi melalui fase perkembangan, kayak tumbuh gigi, yang bikin penasaran sama rasa atau tekstur makanan.

 

GTM memang bisa jadi tantangan buat orang tua, karena khawatir asupan gizi anaknya nggak terpenuhi.

 

Penyebab Anak  GTM (Gerakan Tutup Mulut) 

 

Berbagai hal bisa menjadi penyebab anak melakukan gerakan tutup mulut. Berikut beberapa alasan yang sering dialami:

 

1. Takut Mencoba Makanan Baru

 

Sebagian anak mungkin merasa takut saat harus mencicipi makanan baru. Ini wajar terjadi karena anak butuh waktu untuk mengenal makanan baru sebelum akhirnya berani mencobanya. Kondisi ini bisa berlangsung dalam hitungan minggu atau bahkan bulan.

 

2. Kebiasaan Menonton Video Sambil Makan

 

Memberi anak gadget untuk menonton video selama makan bukanlah kebiasaan yang baik. Memang cara ini bisa membuat anak tenang, tapi kebiasaan ini justru bisa membuat anak lebih tertarik pada video yang diputar daripada makanannya.

 

3. Sedang Mengalami Tumbuh Gigi

 

Tumbuh gigi juga sering jadi penyebab umum anak tidak mau membuka mulutnya. Proses tumbuh gigi bisa menimbulkan rasa sakit dan gusi yang bengkak, membuat anak tidak nyaman saat mengunyah makanan.

 

4. Lelah Mengunyah

 

Ketika anak memasuki usia 6 bulan, mereka akan mengalami banyak perubahan seperti duduk sendiri, mulai mengoceh, dan aktif mengeksplorasi lingkungan sekitarnya. Aktivitas ini terkadang membuat anak merasa lelah, bahkan enggan makan.

 

5. Tidak Menyukai Santapan

 

Anak-anak cenderung menilai makanan berdasarkan tekstur, warna, atau rasa. Beberapa anak suka makanan gurih, sementara yang lain lebih suka rasa asam manis.

 

Sensitivitas ini bisa memicu gerakan tutup mulut karena anak menolak makanan yang tidak sesuai dengan keinginannya.

 

6. Makan Terlalu Banyak Camilan

 

Orang tua tentu ingin memberikan asupan terbaik saat masa pertumbuhan anak. Namun, seringkali keinginan ini malah membuat anak kehilangan nafsu makan karena sudah kenyang dengan susu, jus, atau camilan yang diberikan di luar jam makan, dan jumlahnya terlalu banyak.

 

7. Kondisi Medis Tertentu

 

Gerakan tutup mulut juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu, seperti sembelit, sakit tenggorokan, infeksi, atau gangguan menelan (disfagia), yang membuat anak kehilangan nafsu makan.

 

Kalau anak sering melakukan GTM (Gerakan Tutup Mulut), penting banget buat Mama memantau pola makan dan cari tahu apa penyebabnya. Bisa jadi dia lagi lewat fase tertentu, atau mungkin nggak nyaman dengan makanan tertentu.

 

Dengan begitu, kita bisa tahu apa yang perlu diubah supaya anak mau makan dengan lebih baik.

 

Baca juga: Moms, Ini Tips Sederhana untuk Hidup Sehat dan Bertenaga

 

Cara Mengatasi  Anak GTM (Gerakan Tutup Mulut) 

 

Anak yang sering menutup mulut saat makan bisa bikin Mama khawatir, ya? Tapi jangan panik dulu, Ma!

 

Ada beberapa langkah simpel yang bisa Mama coba untuk mengatasi anak Gerakan Tutup Mulut (GTM) ini dengan santai dan efektif. Yuk, simak tipsnya!

 

1. Atur Jadwal Makan yang Teratur

 

Sering kali anak jadi lebih nyaman kalau punya rutinitas makan. Coba buat jadwal makan 3 kali sehari dan 2 kali camilan di antara waktu makan utama.

 

Pastikan camilan  tidak terlalu dekat sama jam makan utama, supaya anak belum merasa kenyang saat waktunya makan. Dengan rutinitas ini, anak jadi terbiasa dan lebih fokus pada makanannya.

 

2. Ciptakan Suasana Makan yang Nyaman

 

Jangan biarkan anak makan sambil main gadget atau nonton video ya. Ajak dia makan bersama keluarga di meja makan. Suasana makan yang santai tanpa gangguan seperti gadget bisa bikin anak lebih fokus ke makanannya.

 

Oleh karena itu, perlu ciptakan tempat makan yang nyaman dengan pencahayaan yang cukup dan meja makan yang bersih.

 

3. Jangan Terlalu Memaksa

 

Memaksa anak untuk makan sampai habis malah bisa bikin dia tertekan, lho. Biarkan anak mengenal rasa kenyang dengan caranya sendiri.

 

Kalau makanannya masih ada sisa, nggak apa-apa, Ma. Anak bisa belajar mengontrol rasa lapar dan kenyang secara perlahan, tanpa tekanan dari orang tua.

 

4. Sajikan Porsi Sesuai Usianya

 

Memberikan porsi makan yang terlalu besar bisa bikin anak gampang merasa kewalahan.

 

Anak kecil masih butuh porsi yang kecil sesuai dengan usianya supaya lebih nyaman saat makan. Porsi yang pas ini membantu anak makan dengan santai tanpa merasa terbebani.

 

5. Batasi Waktu Makan

 

Tentukan waktu makan maksimal sekitar 30 menit, Ma. Kalau masih ada sisa makanan, jangan langsung marah.

 

Biarkan anak tahu kalau ada waktu makan berikutnya, jadi dia bisa belajar mengenal rasa lapar dan kenyang dengan lebih baik. Jangan sampai makan berlarut-larut karena bisa bikin anak bosan.

 

6. Variasikan Menu Makan

 

Supaya anak nggak bosan, coba sajikan menu yang beda setiap harinya. Bisa coba variasi rasa, tekstur, dan warna pada makanan. Misalnya, ganti-ganti jenis protein dari ikan ke ayam atau daging, dan kombinasikan dengan sayuran yang beragam.

 

Dengan memvariasikan menu makan anak akan membantu memenuhi kebutuhan zat gizi anak dalam sehari dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

 

7. Libatkan Anak dalam Menyiapkan Makanan

 

Ajak anak untuk ikut bantu menyiapkan makanannya. Misalnya, anak bisa bantu memegang bahan, mencuci, atau mengatur makanannya sendiri.

 

Dengan cara ini, anak jadi lebih penasaran dan semangat untuk makan karena merasa ikut terlibat dalam prosesnya.

 

8. Biarkan Anak Makan Sendiri

 

Beri kesempatan anak untuk makan sendiri namun tetap diawasi. Anak perlu belajar menikmati makanannya sesuai dengan kemampuan motorik halusnya.

 

Jangan ragu untuk membantu kalau memang dibutuhkan, tapi biarkan dia berlatih makan secara mandiri.

 

Baca juga: Kunci Tumbuh Kembang Anak: Makanan Bergizi yang Tepat!

 

Nah, itu beberapa cara buat mengatasi Gerakan Tutup Mulut (GTM) pada anak. Gak perlu panik, karena setiap anak punya ritmenya sendiri. Cobalah buat jadwal makan yang teratur dengan porsi sesuai usianya.

 

Jangan terlalu memaksa, biarkan dia kenal rasa kenyang. Ajak anak bantu menyiapkan makanannya, misalnya memilih bahan atau menata makanannya sendiri, supaya dia lebih semangat makan.

 

Kalau masih ada kendala, gak ada salahnya untuk konsultasi ke dokter atau ahli gizi, ya, Ma. Yang penting, kita tetap sabar dan gak bikin anak merasa tertekan. Semoga si kecil cepat melewati fase GTM dan makin semangat makan ya.

 

Pantau terus Dapur Umami buat info terbaru seputar gizi dan kesehatan, Ma! Kalau ada pertanyaan atau butuh saran, tinggal manfaatin fitur Tanya NutriExpert buat dapat jawaban langsung dari ahli gizi. Praktis banget dan pastinya bikin pilihan makan sehat buat keluarga jadi lebih mudah!