Artikel & Tips Kenapa Es Teh Sebaiknya Tidak Diminum Saat Makan?
Kenapa Es Teh Sebaiknya Tidak Diminum Saat Makan?

Kenapa Es Teh Sebaiknya Tidak Diminum Saat Makan?

31 Dec 2024, 08:12

Saat makan, seringkali kita ingin menikmati minuman segar yang bisa menambah kenikmatan hidangan. Es teh, dengan kesegarannya yang khas, sering menjadi pilihan favorit banyak orang. Rasanya yang manis dan dingin memang sangat menyegarkan, terutama setelah menyantap makanan. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata kebiasaan ini bisa berdampak kurang baik bagi tubuh?

 

Meskipun es teh terasa menyegarkan, sayangnya kandungan dalam es teh dapat membawa beberapa efek negatif bagi kesehatan kita. Yuk, kita bahas lebih lanjut mengapa es teh sebaiknya dihindari saat makan:

 

Kandungan Zat Gizi Es Teh

 

Dalam satu gelas es teh (240 ml), berikut adalah kandungan zat gizinya:

 

  • Energi: 90 kkal
  • Lemak: 0 gram
  • Lemak Jenuh: 0,004 gram
  • Lemak Tak Jenuh Ganda: 0,007 gram
  • Lemak Tak Jenuh Tunggal: 0,002 gram
  • Protein: 0,02 gram
  • Karbohidrat: 23,44 gram
  • Gula: 22,83 gram
  • Sodium: 6 mg
  • Kalium: 74 mg

 

Meskipun rendah lemak dan protein, es teh mengandung cukup banyak gula, yaitu 22,83 gram per gelas. Ini berarti meski terasa ringan, es teh bisa menambah asupan kalori dari gula tambahan yang cukup signifikan.

 

Efek Negatif Minum Es Teh Saat Makan

 

Menikmati segelas es teh saat makan memang menyegarkan, tetapi ternyata bisa berdampak negatif pada kesehatan. Berikut adalah penjelasan detail berdasarkan penelitian ilmiah:

 

1. Menghambat Penyerapan Zat Besi

 

Teh mengandung senyawa yang disebut tanin. Tanin ini dapat mengikat zat besi non-heme (zat besi dari sumber nabati) dalam makanan, sehingga tubuh kita sulit menyerapnya. Zat besi sangat penting untuk pembentukan sel darah merah yang sehat. Menurut sebuah jurnal di American Journal of Clinical Nutrition, konsumsi teh bersama makanan dapat mengurangi penyerapan zat besi hingga 60%. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yang lebih rentan terjadi pada wanita hamil, anak-anak, dan remaja.

 

2. Gangguan Pencernaan

 

Teh, terutama teh hitam, bisa merangsang produksi asam lambung. Saat diminum bersama makanan, ini dapat menyebabkan perut kembung, mual, atau bahkan heartburn. Selain itu, tanin dalam teh memiliki efek astringen, yang dapat membuat pencernaan kita melambat dan menyebabkan sembelit. Beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi teh dapat memperburuk gejala gangguan pencernaan pada beberapa individu.

 

3. Mengurangi Efektivitas Obat-obatan Tertentu

 

Teh juga dapat berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Misalnya, tanin dalam teh dapat mengurangi penyerapan antibiotik tertentu seperti tetrasiklin, serta obat jantung seperti propranolol. Hal ini dapat mengurangi efektivitas obat atau bahkan menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Berdasarkan hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa konsumsi teh dapat mempengaruhi efektivitas obat-obatan tertentu, sehingga disarankan untuk menghindari minum teh saat sedang dalam pengobatan.

 

Baca juga: Pentingnya Kalsium & Vitamin D untuk Cegah Osteoporosis

 

Tips Alternatif Minuman Saat Makan

 

Untuk menjaga kesehatan, ada beberapa alternatif minuman yang bisa Anda pilih saat makan:

 

1. Air Putih

 

Air putih adalah pilihan terbaik untuk menjaga hidrasi tubuh tanpa tambahan kalori atau gula. Air putih membantu proses pencernaan dan memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik selama dan setelah makan. Dengan mengonsumsi air putih, Anda juga dapat mencegah rasa kembung dan membantu penyerapan zat gizi dari makanan.

 

2. Jus Buah Segar

 

Jus buah segar kaya akan vitamin dan mineral yang penting bagi tubuh. Pilihlah jus buah yang tidak terlalu asam, seperti jus apel, jus pir, atau jus melon, untuk menghindari iritasi lambung. Pastikan jus buah yang Anda pilih adalah jus murni tanpa tambahan gula agar tetap sehat dan menyegarkan. Jus buah segar dapat menjadi sumber tambahan zat gizi yang baik saat makan.

 

3. Infused Water

 

Infused water adalah air putih yang diberi tambahan potongan buah atau daun mint. Ini memberikan rasa segar tanpa tambahan gula. Anda bisa membuat infused water dengan berbagai kombinasi buah seperti lemon, jeruk, stroberi, atau mentimun, serta tambahan daun mint atau basil. Infused water tidak hanya menyegarkan, tetapi juga bisa memberikan sedikit rasa buah yang membuat minuman lebih menarik tanpa mengganggu penyerapan zat gizi dari makanan.

 

4. Es Jeruk

 

Es jeruk adalah pilihan lain yang menyegarkan dan kaya vitamin C. Pastikan es jeruk yang Anda buat menggunakan jus jeruk segar tanpa tambahan gula berlebih. Es jeruk dapat membantu menyegarkan tubuh dan memberikan manfaat vitamin yang baik untuk sistem kekebalan tubuh. Namun, bagi yang memiliki masalah lambung, sebaiknya konsumsi es jeruk dalam jumlah yang wajar agar tidak menimbulkan iritasi.

 

Meskipun es teh adalah minuman yang menyegarkan, ternyata tidak baik diminum saat makan karena bisa mengganggu penyerapan zat gizi dan pencernaan. Untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal, minumlah teh sekitar 1-2 jam setelah makan. Dengan begitu, tubuh punya waktu yang cukup untuk menyerap zat gizi dari makanan.

 

Dengan mengetahui hal ini, kita bisa membuat pilihan yang lebih bijak untuk kesehatan tubuh kita. Jadi, mulai sekarang, cobalah untuk lebih selektif dalam memilih minuman saat makan ya.

 

Pantau terus website Dapur Umami untuk mendapatkan informasi terbaru seputar gizi dan kesehatan yang bermanfaat untuk Anda dan keluarga. Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur Tanya NutriExpert yang ada di sana untuk mendapatkan saran dan informasi terkait gizi yang lebih personal dan mendalam. Jangan lewatkan tips dan panduan yang bisa membantu Anda menjaga pola makan sehat dan seimbang!