Artikel & Tips Kenali Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Makanan Pemicunya!
Kenali Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Makanan Pemicunya!

Kenali Asam Urat: Gejala, Penyebab, dan Makanan Pemicunya!

13 Jun 2025, 10:06

Penulis: Aulia Rusdi, S.Gz, Dietisien

 

Sering merasa nyeri di sekitar sendi? Bisa jadi itu salah satu tanda-tanda kamu mengalami asam urat.  Yuk kenali apa itu asam urat, ciri-cirinya dan makanan yang dapat membantu menurunkan kadar asam urat. 

 

Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah jenis radang sendi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam dan sekitar sendi. Hal ini menyebabkan nyeri, pembengkakan, kemerahan, serta rasa sakit saat sendi digerakkan.

 

Kondisi ini terjadi ketika kadar asam urat dalam darah tinggi (hiperurisemia) dan tubuh tidak mampu membuang kelebihan asam urat secara efektif, sehingga membentuk kristal tajam yang memicu peradangan dan nyeri hebat pada sendi. Kadar normal asam urat menurut WHO (World Health Organization) pada pria adalah 3,5 – 7 mg/dlpada wanita 2,6 – 6 mg/dl.

 

Berikut adalah bagian-bagian tubuh yang dapat terpengaruh ketika mengalami asam urat:

  • Sendi: Asam urat paling sering menyerang sendi, terutama pada jempol kaki, lutut, pergelangan kaki, dan pergelangan tangan
  • Bursa: Bursa adalah kantung berisi cairan yang berfungsi sebagai bantalan antara tulang dan jaringan lunak
  • Selubung Tendon: Selubung tendon adalah lapisan yang melindungi tendon
  • Ginjal: Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan pembentukan batu ginjal

 

Gejala Asam Urat

Gejala paling umum dari asam urat adalah nyeri hebat pada sendi yang terkena. Banyak orang mengalami serangan pertama di jempol kaki, namun sendi lain seperti pergelangan kaki, lutut, atau tangan juga bisa terpengaruh.

 

Serangan asam urat sering kali muncul tiba-tiba di malam hari dengan rasa sakit yang intens bisa cukup parah hingga membangunkanmu dari tidur.

 

Selain nyeri, sendi yang terkena mungkin terasa bengkak, merah, dan hangat saat disentuh. Gejala ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Jika tidak ditangani dengan baik, bisa berulang dan memengaruhi lebih banyak sendi.

 

Faktor Risiko Asam Urat

Sebuah penelitian membuktikan faktor genetik dan lingkungan berkontribusi terhadap penumpukan asam urat dalam darah. Ini dia faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko asam urat:

  • Memiliki riwayat keluarga dengan asam urat
  • Berjenis kelamin laki-laki
  • Telah mengalami menopause
  • Lansia
  • Mengonsumsi alkohol
  • Mengonsumsi minuman manis, seperti soda
  • Memiliki pola makan tidak sehat dan mengonsumsi makanan yang kaya purin

 

Beberapa kondisi kesehatan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami asam urat, di antaranya:

  1. Kelebihan berat badan atau obesitas: Berat badan yang berlebih dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuannya untuk dikeluarkan oleh ginjal, sehingga meningkatkan risiko asam urat
  2. Sindrom metabolik: Merupakan kumpulan kondisi yang mencakup tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kadar kolesterol abnormal, dan lemak tubuh berlebih di sekitar pinggang
  3. Penyakit ginjal kronis: Kerusakan pada ginjal dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk membuang asam urat secara efektif, menyebabkan penumpukan dan meningkatkan risiko asam urat
  4. Tekanan darah tinggi (hipertensi): Hipertensi dapat memengaruhi fungsi ginjal dan metabolisme asam urat, sehingga meningkatkan risiko asam urat

 

Penting untuk mengelola faktor-faktor tersebut guna menjaga kadar asam urat tetap terkendali dan mencegah komplikasi yang mungkin timbul.

 

Baca Juga: Solusi Turunkan Asam Urat dengan Diet Rendah Purin

 

Makanan Pemicu Asam Urat yang Harus Dibatasi 

Jika kadar asam urat terlalu tinggi dalam tubuh dan tidak dikeluarkan secara efektif, kristal asam urat bisa terbentuk dan menumpuk di persendian, menyebabkan peradangan dan serangan asam urat.

 

Sehingga penting untuk mengatur konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi untuk menjaga kadar asam urat tetap terkendali.

 

1. Daging Merah dan Jeroan

Purin dapat memperburuk gejala asam urat karena tubuh mengubahnya menjadi asam urat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan hewani yang tinggi purin dapat meningkatkan risiko terkena asam urat.

 

Makanan yang mengandung purin dan perlu dihindari atau konsumsinya dibatasi, seperti daging merah (daging sapi dan domba) dan jeroan, termasuk hati dan ginjal.

 

2. Seafood Tertentu (Udang, Kerang, Sarden)

Seafood mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi kesehatan jantung, terutama karena kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi. Namun, beberapa jenis ikan juga memiliki kadar purin yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh dan memicu serangan asam urat.

 

Beberapa ikan seperti sarden, kerang, udang, ikan teri, trout, tuna, dan pilchard memiliki kandungan purin yang lebih tinggi dibandingkan jenis ikan lainnya, sehingga konsumsinya perlu dibatasi bagi penderita asam urat.

 

Sebagai alternatif, ikan dengan kandungan purin lebih rendah seperti salmon dapat menjadi pilihan yang lebih aman bagi penderita asam urat. Salmon tidak hanya rendah purin tetapi juga kaya akan omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan dapat membantu mengurangi peradangan. 

 

3. Makanan Minuman Manis dan Beralkohol

Penelitian menunjukkan bahwa penderita asam urat sebaiknya membatasi konsumsi karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Makanan dan minuman manis dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat yang pada gilirannya dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh.

 

Untuk membantu mengelola kadar asam urat, disarankan untuk memilih karbohidrat kompleks yang kaya serat, seperti biji-bijian utuh, sayuran, dan buah-buahan dengan indeks glikemik rendah.

 

Mengonsumsi alkohol dapat memperburuk gejala asam urat dan meningkatkan risiko terjadinya serangan asam urat. Hal ini disebabkan oleh kandungan purin dalam alkohol yang dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah, serta pengaruh alkohol terhadap metabolisme purin dan pengeluaran asam urat oleh ginjal.

 

Oleh karena itu, bagi penderita asam urat, disarankan untuk membatasi atau menghindari makanan minuman manis dan beralkohol guna mengurangi risiko serangan dan menjaga kadar asam urat tetap terkendali.

 

4. Sayuran Hijau Tertentu (Porsi Moderat)

Beberapa sayuran tinggi purin dapat meningkatkan kadar asam urat dan memicu gejala pada penderita asam urat. Sayuran seperti bayam, jamur, asparagus , kembang kol, dan brokoli sebaiknya dibatasi konsumsinya.

 

Sebagai alternatif, pilihlah sayuran rendah purin seperti wortel, kentang, terong, labu, dan selada untuk membantu menjaga kadar asam urat tetap terkendali. 

 

Dengan mengenali gejala asam urat sejak dini, kamu dapat mengambil langkah pencegahan untuk mengurangi keparahan gejalanya dan bahkan menghindari perkembangan penyakit ini.

 

Langkah-langkah pencegahan tersebut meliputi menjaga pola makan sehat dengan menghindari konsumsi makanan tinggi purin dan minuman beralkohol. 

 

Dapatkan panduan pola makan sehat untuk penderita asam urat dari NutriExpert Dapur Umami!