Jeroan, seperti hati, ginjal, dan babat, memang menggoda selera dengan rasa yang gurih dan tekstur yang unik. Meski menjadi favorit sebagian orang, banyak juga yang merasa khawatir untuk mengonsumsi jeroan karena kandungan kolesterol tinggi di dalamnya.
Padahal jeroan juga mengandung sejumlah zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Vitamin utama yang ada dalam jeroan yaitu vitamin B khususnya vitamin B1, B12, dan asam folat. Selain itu juga mengandung vitamin A terutama pada bagian hati. Sedangkan mineral yang terdapat dalam jeroan di antaranya, zat besi, potasium, magnesium, fosfor, dan zinc.
Jenis-jenis Jeroan:
1. Hati
Hati merupakan organ utama tubuh yang mengandung banyak zat beracun. Hati ayam dan sapi berwarna merah kecokelatan, lembut, dan mudah hancur, namun mengeras saat dimasak.
2. Jantung
Jantung berwarna merah kecokelatan, lembut, dan memiliki serabut kecil. Jantung sapi, kambing, dan ayam banyak disukai.
3. Ginjal
Ginjal berwarna merah tua dan memiliki tekstur lembut pada yang muda, sedangkan ginjal yang tua lebih keras dan memiliki bau amis.
4. Babat
Babat adalah bagian perut hewan ruminansia, berwarna putih kelabu atau krem kehijauan. Babat yang diputihkan menggunakan bahan kimia dapat berisiko bagi kesehatan.
5. Lidah
Lidah berwarna merah jambu atau abu-abu, diselimuti membran muskus yang harus dihilangkan sebelum dimasak. Lidah sapi lebih besar dan tebal dibandingkan hewan lain.
6. Usus
Usus terdiri dari usus kecil dan besar. Usus sapi berwarna merah kecokelatan, sementara usus ayam kuning kecokelatan. Usus sangat mudah rusak dan harus segera dibersihkan setelah disembelih.
7. Otak
Otak dengan tekstur lembut dan warna putih keabu-abuan, merupakan jenis jeroan yang paling digemari, terutama dari sapi dan kambing.
Manfaat Jeroan Bagi Kesehatan
1. Mencegah dan Mengatasi Anemia
Jeroan, terutama hati, kaya akan asam folat dan zat besi, yang penting untuk pembentukan sel darah merah dan meningkatkan kadar hemoglobin. Kekurangan kedua zat ini bisa menyebabkan anemia, membuat tubuh lemah dan pucat.
2. Menyehatkan Otak
Vitamin B dalam jeroan, seperti B12, sangat penting untuk fungsi otak dan sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan memori, dementia, dan masalah mental.
3. Baik untuk Ibu Hamil
Ibu hamil memerlukan asam folat dan zat besi untuk perkembangan janin dan mencegah cacat lahir. Jeroan, seperti hati, bisa membantu memenuhi kebutuhan ini, namun harus dikonsumsi dengan bijak karena kandungan kolesterolnya.
4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Zinc dan vitamin A dalam jeroan membantu menjaga kesehatan sel darah putih dan meningkatkan sistem imun, melindungi tubuh dari infeksi dan kerusakan sel akibat radikal bebas.
Bahaya Konsumsi Jeroan
Jeroan memang kaya akan manfaat gizi, namun penting untuk mengonsumsinya dengan bijak. Meskipun rasanya yang gurih dan lezat sering kali membuat kita terlena, konsumsi jeroan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Jeroan memiliki kandungan kolesterol yang tinggi sehingga berdampak buruk pada kesehatan.
Yuk simak bahaya kesehatan apa saja apabila mengonsumsi jeroan secara berlebihan:
1. Mengandung Racun Berbahaya
Jeroan, terutama hati dan ginjal, bisa mengandung racun yang disaring dari darah hewan, seperti merkuri, arsenik, dan timah. Konsumsi berlebihan bisa menambah beban toksik dalam tubuh, berisiko merusak organ internal dan gangguan saraf.
2. Risiko Infeksi Parasit
Jeroan berpotensi mengandung parasit seperti cacing dan protozoa, yang bisa berpindah ke manusia jika organ tersebut tidak dimasak dengan benar atau tidak higienis.
3. Kadar Kolesterol Tinggi
Jeroan mengandung kolesterol dan lemak jenuh tinggi, yang dapat menyumbat pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.
4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat meningkatkan kolesterol LDL (kolesterol jahat), memperburuk kondisi arteri, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
5. Risiko Stroke
Makanan tinggi kolesterol, seperti jeroan, berisiko menyebabkan penyumbatan pembuluh darah otak, meningkatkan kemungkinan stroke iskemik.
6. Kelebihan Vitamin A
Jeroan, terutama hati, mengandung vitamin A dalam jumlah tinggi. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan keracunan vitamin A, dengan gejala seperti sakit kepala dan kerusakan hati.
7. Meningkatkan Risiko Asam Urat (Gout)
Jeroan mengandung purin yang tinggi, yang bisa menyebabkan kadar asam urat berlebih dan memicu serangan gout, menyebabkan nyeri hebat pada sendi.
8. Gangguan Pencernaan
Bagian usus dari jeroan bisa mengandung bakteri yang berbahaya jika tidak diolah dengan baik, berisiko menyebabkan infeksi pencernaan dan diare.
9. Sakit Kepala
Beberapa orang mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan, yang mungkin disebabkan oleh zat seperti histamin dan tiramin dalam makanan tersebut.
Tips Mengolah dan Menyimpan Jeroan dengan Benar
Setelah membeli jeroan, penting untuk segera mengolahnya, karena jeroan yang disimpan terlalu lama akan cepat berubah aroma dan teksturnya. Untuk menghilangkan bau amis pada jeroan, kamu bisa menggunakan air perasan jeruk nipis atau lemon saat akan mengolahnya. Ini akan membantu memberikan rasa segar dan mengurangi bau yang kurang sedap.
Jika tidak bisa segera diolah, simpan jeroan di dalam lemari pendingin (kulkas) dan jangan lebih dari satu atau dua hari. Pastikan untuk memisahkan jeroan dari bahan makanan lainnya, agar tidak menimbulkan kontaminasi silang. Untuk penyimpanan jangka panjang, bungkus jeroan dengan aluminium foil dan simpan di freezer agar tetap tahan lama dan terhindar dari pembusukan. Hindari jerohan dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Hati : mulai berwarna abu-abu
- Jantung : berwarna merah gelap dan berbau asam urik
- Ginjal: warna ungu, berbau amoniak
- Babat: putih bersih, berbau amoniak
- Lidah: berbintik-bintik hitam
- Usus: berlendir dan berbau amoniak
- Otak: berbintik hitam dan terdapat gumpalan darah
Agar manfaat jeroan tetap optimal tanpa menimbulkan efek samping, sebaiknya batasi frekuensi dan porsinya. Jangan lupa untuk menyeimbangkan pola makan dengan memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti sayuran, kacang-kacangan, dan buah-buahan. Aktivitas fisik yang rutin juga penting untuk meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol jahat (LDL).
Jika ingin tetap menikmati jeroan, ada banyak olahan lezat yang bisa disiapkan untuk keluarga. Berikut beberapa rekomendasi resep olahan jeroan yang bisa dihidangkan bersama orang-orang terdekat: