Ada berbagai macam suplemen yang beredar di masyarakat, mulai dari suplemen untuk usia tertentu (misalnya anak-anak, remaja, dan lansia) hingga suplemen untuk kondisi khusus (misalnya suplemen ibu hamil, suplemen ibu menyusui dan kondisi medis tertentu). Namun, apakah Mama pernah mendengar tentang suplemen untuk olahraga? Beberapa tujuan individu melakukan olahraga antara lain memperoleh tubuh yang bugar, performa optimal, kualitas tidur yang baik hingga persiapan menuju kompetisi olahraga yang biasanya dilakukan oleh atlet. Konsumsi suplemen menjadi salah satu faktor tambahan untuk menunjang keberhasilan disamping konsumsi makanan bergizi terutama sumber protein dan olahraga yang disiplin. Nah, artikel Dapur Umami kali ini akan membahas mengenai macam-macam suplemen untuk meningkatkan performa olahraga.
1. Branched Chain Amino Acids (BCAA)
Apakah Mama pernah mendengar BCAA? Branched Chain Amino Acids (BCAA) atau yang disebut juga dengan asam amino rantai cabang merupakan salah satu jenis suplemen untuk meningkatkan massa otot. BCAA terdiri atas asam amino leusin, isoleusin dan valin yang juga banyak terdapat dalam bahan pangan sumber protein hewani seperti telur, susu, ikan dan daging. BCAA merupakan asam amino yang menyumbang massa otot sebesar 14%. Konsumsi BCAA biasanya dilakukan ketika asupan dari sumber protein hewani tidak cukup memadai.
2. Protein
Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang memiliki peranan penting dalam tubuh seperti meningkatkan massa otot, membantu pembentukan jaringan hingga berperan dalam sistem daya tahan tubuh (imunitas). Individu yang aktif berolahraga dan ingin membentuk massa otot, membutuhkan asupan protein sebesar 1.4-1.5 gram/kg berat badan tubuh. Protein dalam bahan pangan sendiri tebagi menjadi dua jenis yaitu protein nabati dan protein hewani. Protein nabati misalnya terdapat dalam tahu, temped an produk kacang-kacangan (leguminosa) sedangkan protein hewani terdapat dalam daging, telur, ikan dan susu. Salah satu contoh suplemen untuk menambah massa otot berupa protein adalah kasein.
3. Beta-Hydroxy Beta-Methylbutyrate (HMB)
Beta-Hydroxy Beta-Methylbutyrate (HMB) merupakan molekul yang dihasilkan ketikan terjadi pemrosesan asam amino esensial leusin dalam tubuh. HMB memiliki fungsi untuk meminimalisir pemecahan protein otot. Selain memiliki peranan dalam menunjang performa olahraga, HMB juga memiliki peranan dalam pemulihan dan perbaikan jaringan yang rusak HMB banyak terdapat dalam bahan pangan susu. Penggunaan suplemen HMB pada individu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas dan durasi olahraga yang dilakukan setiap hari.
4. Kreatin
Kreatin dikonsumsi untuk meningkatkan performa olahraga, walaupun secara alami tubuh individu mampu memproduksi sendiri kreatin. Kreatin dapat memberikan energi pada otot sehingga pertumbuhan sel-sel otot lebih cepat. Asupan kreatin dalam tubuh dapat membantu meningkatkan performa latihan dengan intensitas tinggi dan meminimalisir terjadinya kelelahan berlebih pasca latihan. Sumber pangan yang mengandung kreatin adalah telur dan susu.
5. Beta-alanin
Beta-alanin merupakan asam amino non-esensial yang berfungsi untuk pemulihan pasca olahraga terutama membantu meminimalisir terjadinya kelelahan yang berlebihan. Selain itu, beta-alanin juga dapat membantu pembentukan massa otot. Contoh bahan pangan sehari-hari yang mengandung beta-alanin adalah daging merah dan ikan. Beta-alanin juga tersedia dalam bentuk suplemen yang populer di kalangan atlet.
Ada berbagai jenis suplemen yang memiliki fungsi untuk meningkatkan performa olahraga terutama bagi atlet. Penggunaan suplemen adalah tambahan, hal paling utama yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang optimal adalah konsumsi makanan bergizi terutama sumber protein dan intensitas olahraga yang tepat. Selain itu, penggunaan suplemen juga harus disesuaikan dengan kondisi medis dan kesehatan setiap individu, terutama terkait dengan seberapa banyak dosis yang diperlukan setiap harinya.
(HF)