Lebaran menjadi waktu untuk merayakan kemenangan atas hawa nafsu dan memperkuat tali silaturahmi. Meskipun inti dari perayaan ini sama, yaitu bersyukur dan berkumpul dengan keluarga, setiap negara memiliki tradisi unik yang mencerminkan budaya dan kearifan lokal mereka.
Berikut adalah beberapa tradisi Lebaran di berbagai negara yang unik dan berbeda.
1. Turki (Festival Gula)
Di Turki, Lebaran dikenal sebagai "Ramazan Bayramı" atau "Şeker Bayramı" (Festival Gula). Tradisi yang paling menonjol adalah memberikan permen dan cokelat kepada anak-anak.
Anak-anak akan berkeliling ke rumah-rumah tetangga untuk mengucapkan selamat Bayram dan menerima permen sebagai hadiah.
2. Pakistan
Di Pakistan, malam sebelum Lebaran disebut "Chand Raat". Pada malam ini, masyarakat menuju ke pasar untuk berbelanja baju baru, perhiasan, dan henna. Wanita-wanita biasanya menghias tangan mereka dengan henna yang indah sebagai bagian dari persiapan Lebaran.
Pada hari Lebaran, anak-anak menerima "Eidi", yaitu uang atau hadiah dari orang tua dan kerabat. Selain itu, hidangan khas seperti sheer khurma (hidangan manis dari susu, vermicelli, dan kurma) dan briyani (nasi dengan rempah dan daging) disajikan untuk tamu dan keluarga.
3. Bangladesh
Masyarakat biasanya menyiapkan hidangan khas seperti shondesh (kue manis dari susu) dan firni (puding nasi). Mereka juga berkumpul untuk salat Idulfitri di masjid atau lapangan terbuka.
Setelah salat, mereka mengunjungi keluarga dan kerabat sambil membawa hidangan khas. Anak-anak biasanya menerima uang atau hadiah sebagai tanda kasih sayang.
4. Afrika Selatan
Di Afrika Selatan, komunitas Muslim Cape Malay memiliki tradisi Lebaran yang unik. Mereka biasanya mengadakan acara "Eid Bazaar", di mana berbagai makanan, pakaian, dan kerajinan tangan dijual.
Hidangan khas seperti samosa (pastry gurih berisi daging atau sayuran) dan bredie (rebusan daging dengan sayuran) menjadi hidangan utama.
5. Mesir
Salah satu simbol khas Lebaran di Mesir adalah "fanous", lentera warna-warni yang menghiasi jalan-jalan dan rumah-rumah. Fanous menjadi simbol cahaya dan kebahagiaan yang menyertai perayaan Idulfitri.
Hidangan seperti kahk (kue kering dengan isian kurma atau kacang) dan basbousa (kue semolina dengan sirup gula) disajikan untuk tamu dan keluarga.
6. Irak
Tradisi khas di negara ini saat merayakan Idulfitri adalah menyantap kurma dan kleicha. Kleicha adalah kue tradisional dari Irak yang memiliki beragam isian, seperti kacang, gula, hingga kurma. Selain itu, kurma juga menjadi hidangan wajib yang tidak hanya dikonsumsi saat bulan puasa, tetapi juga saat Idulfitri.
7. Amerika Serikat dan Eropa
Perayaan Idulfitri juga disambut dengan meriah di negara-negara dengan populasi Muslim minoritas, seperti Inggris, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan beberapa negara di Eropa.
Umumnya, umat Muslim di sana merayakan Lebaran dengan menghadiri salat Id di masjid atau pusat komunitas Islam. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi mereka untuk bersilaturahmi dan bertemu dengan sesama anggota komunitas.
Idulfitri bukan hari libur nasional di negara-negara tersebut sehingga sebagian besar Muslim tetap harus bekerja atau beraktivitas seperti biasa. Namun, beberapa perusahaan atau institusi memberikan kebijakan libur setengah hari.
Bagi mereka yang mendapatkan libur, biasanya akan berkumpul di pusat Islam atau masjid terbesar di wilayahnya. Sebagai bagian dari tradisi, setiap orang membawa satu hidangan khas dari negara asalnya untuk dibagikan kepada komunitas.
Tradisi Lebaran di berbagai negara memang unik dan berbeda, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama, yaitu merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa dan mempererat hubungan dengan keluarga dan sesama.
Meskipun berbeda, semangat kebersamaan dan syukur tetap menjadi inti dari perayaan Idulfitri di seluruh dunia. Selamat merayakan Hari Raya Idulfitri.