Artikel & Tips Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Blewah dan Timun Suri
Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Blewah dan Timun Suri

Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Blewah dan Timun Suri

20 Mar 2025, 09:03

Saat bulan puasa tiba, blewah dan timun suri adalah buah yang paling sering muncul. Kedua buah ini sering digunakan sebagai bahan utama dalam minuman segar untuk berbuka puasa. 

 

Meski sekilas mirip, ternyata blewah dan timun suri adalah dua jenis buah yang berbeda. Nah, agar tidak salah pilih, yuk, kenali perbedaan blewah dan timun suri berikut ini!

 

1. Bentuk Buah

Perbedaan utama antara timun suri dan blewah terletak pada bentuk buahnya. Timun suri berbentuk panjang dan lonjong dengan rongga empat bilik, sedangkan blewah memiliki bentuk bulat lonjong dengan enam hingga delapan bilik dalam rongganya.

 

2. Warna Kulit Buah

Perbedaan mencolok juga terlihat dari kondisi kulitnya. Timun suri memiliki kulit yang sangat tipis, halus, dan cenderung tanpa lekukan. Sementara itu, kulit blewah justru lebih tebal dengan sekitar 6-8 lekukan.

 

Dari segi warna, kulit timun suri bervariasi dari hijau agak putih sampai kuning kehitaman, sedangkan kulit blewah antara hijau kekuningan sampai kuning tua kemerahan.

 

3. Tekstur dan Warna Daging Buah

Timun suri memiliki tekstur daging lembut dan halus, sedangkan blewah memiliki tekstur yang bervariasi, mulai dari agak lembut sampai sedikit kasar. Daging blewah lebih sulit dihancurkan hanya dengan tekanan sendok makan.

 

Daging timun suri umumnya berwarna putih kehijauan, sedangkan daging blewah memiliki warna kuning kemerahan. Salah satu ciri khas blewah yang mudah dikenali adalah aromanya yang sangat harum.

 

4. Rasa dan Aroma Buah

Blewah memiliki rasa manis yang ringan dengan aroma harum yang cukup kuat, terutama saat sudah matang. Sementara itu, timun suri juga memiliki rasa manis, tetapi lebih lembut dan segar dengan aroma yang tidak sekuat blewah.

 

5. Masa Penyimpanan Buah

Blewah dapat bertahan hingga empat hari sebelum mulai mengalami penurunan kualitas, sedangkan timun suri hanya dapat disimpan selama tiga hari sebelum teksturnya mulai lunak dan rasanya berubah.

 

6. Musim Panen

Blewah biasanya mulai dipanen pada musim kemarau, terutama di bulan-bulan menjelang Ramadan. Sama seperti blewah, timun suri juga memiliki musim panen yang hampir bersamaan, yaitu pada musim kemarau.

 

Baca Juga: Bikin Es Buah Lebih Sehat? Begini Tips dari NutriExpert!

 

7. Cara Mengolah dan Penyajian

Biasanya, saat bulan puasa, blewah dan timun suri banyak dijadikan minuman segar untuk berbuka puasa. Berikut ini adalah beberapa cara mengolah blewah dan timun suri.

 

a. Blewah

 

2

 

Blewah memiliki rasa yang manis dan segar sehingga sering diolah menjadi minuman. Berikut beberapa cara mengolah dan menyajikan blewah.

  • Es blewah: potong blewah menjadi bentuk dadu atau serut menggunakan parutan, lalu campurkan dengan sirup dan es batu. Minuman ini sangat cocok disajikan saat berbuka puasa.
  • Salad buah: blewah bisa dicampur dengan buah-buahan lain, seperti melon, semangka, dan anggur untuk membuat salad buah yang segar.
  • Jus blewah: blender blewah dengan sedikit air dan gula, lalu saring untuk mendapatkan jus yang halus dan segar.

 

b. Timun Suri

 

3

 

Timun suri memiliki tekstur yang lebih lembut dan rasa yang lebih ringan dibandingkan blewah. Berikut cara mengolah dan menyajikan timun suri.

  • Es timun suri: potong timun suri menjadi bentuk dadu, lalu campurkan dengan sirup, susu, dan es batu. Minuman ini sangat populer saat bulan Ramadan.
  • Kolak timun suri: timun suri bisa diolah menjadi kolak dengan cara direbus bersama santan, gula merah, dan daun pandan.
  • Puding timun suri: blender timun suri dengan agar-agar dan gula, lalu tuang ke dalam cetakan dan dinginkan hingga mengeras. Puding ini bisa menjadi hidangan penutup yang menyegarkan.