Penulis: Azzahra Ilka Aulia
Kalau pernah bingung saat melihat daging sapi, “Ini bagian apa ya? Enaknya dimasak jadi apa?”, tenang, kamu nggak sendirian.
Ternyata, mengenal bagian-bagian daging sapi itu penting banget buat hasil masakan yang maksima. Salah pilih bagian bisa bikin daging jadi alot, terlalu berlemak, atau malah kurang cocok sama bumbu.
Nah, di artikel ini akan membahas bagian-bagian utama dari daging sapi, karakteristiknya, sampai cocoknya dimasak jadi apa. Yuk, kita kenalan lebih dekat sama si daging sapi ini!
Bagian-Bagian Utama Daging Sapi dan Karakteristiknya
Nah, biar nggak bingung lagi saat mau masak menu istimewa, yuk kenali satu per satu bagian utama daging sapi beserta karakteristik uniknya!
1. Tenderloin (Has Dalam)
Terletak di bagian dalam dekat tulang belakang. Teksturnya super empuk dan lembut karena bagian ini hampir tidak pernah dipakai bergerak oleh sapi.
Penggunaannya paling cocok untuk steak premium. Tidak butuh bumbu yang ribet, cukup garam, lada, dan sedikit butter.
2. Sirloin (Has Luar)
Lokasinya di bagian luar belakang, dekat dengan tenderloin. Teksturnya sedikit lebih padat dari tenderloin, tapi tetap juicy dan empuk.
Penggunaannya cocok untuk steak, BBQ, atau ditumis. Banyak restoran menggunakan bagian ini karena rasanya seimbang dan harganya lebih bersahabat.
3. Ribeye (Tulang Rusuk)
Ribeye terletak di sekitar tulang rusuk. Teksturnya kombinasi daging dan lemak marbling bikin bagian ini super gurih dan juicy.
Penggunaannya sering jadi favorit untuk steak, baik yang dipanggang atau dibakar. Mau pakai wajan atau grill, hasilnya tetap mantap.
4. Short Ribs (Iga Pendek)
Letaknya di bagian bawah tulang rusuk. Teksturnya punya lapisan daging dan lemak yang tebal.
Cocok untuk masakan yang dimasak lama, seperti sup iga, galbi (daging Korea), atau iga bakar. Semakin lama dimasak, semakin empuk dan sedap.
5. Brisket (Sandung Lamur)
Brisket terletak di bagian dada bawah sapi dan dikenal dengan teksturnya yang padat dan berserat. Karena karakteristik ini, brisket cocok dimasak dengan teknik slow-cook yang membutuhkan waktu lama agar dagingnya benar-benar empuk.
Potongan ini sering dipakai untuk hidangan, seperti semur, gulai, hingga barbeque khas Amerika. Meski butuh kesabaran saat memasaknya, hasil akhirnya dijamin lezat dan memuaskan!
6. Shank (Sengkel)
Shank atau sengkel berada di bagian betis depan dan belakang sapi. Teksturnya berserat kasar, mengandung banyak kolagen, dan cenderung agak alot jika tidak dimasak dalam waktu lama.
Bagian ini cocok diolah menjadi hidangan berkuah, seperti sop, rawon, atau rendang. Kandungan kolagennya yang melimpah akan larut saat dimasak perlahan.
7. Topside atau Round (Gandik/Paha Belakang)
Gandik terletak di bagian paha belakang sapi. Daging ini memiliki tekstur yang padat, sedikit lemak, dan cenderung kering sehingga membutuhkan teknik masak yang tepat agar hasilnya tetap empuk dan lezat.
Bagian ini sangat cocok digunakan untuk masakan, seperti rendang, dendeng, atau hidangan lain yang dimasak lama dengan bumbu yang kaya rasa.
8. Flank (Samcan atau Perut)
Flank terletak di bagian perut bawah sapi dan dikenal dengan bentuknya yang pipih, agak kenyal, serta memiliki serat yang panjang.
Potongan ini cocok untuk berbagai olahan, seperti beef roll, tumisan, atau abon. Namun, penting untuk tidak memasaknya terlalu lama karena dagingnya bisa menjadi keras.
Memilih Bagian Daging Sapi yang Tepat untuk Berbagai Masakan
Memilih daging itu harus cocok! Tidak semua daging cocok untuk semua jenis masakan. Berikut panduan singkat biar nggak salah pilih.
1. Steak
Pilih bagian yang lembut dan juicy:
- Tenderloin: Super empuk, cocok untuk kamu yang suka steak mewah
- Sirloin: Masih empuk, tapi lebih padat dan ekonomis
- Ribeye: Penuh lemak marbling, bikin steak lebih gurih dan juicy
Resep Steak Daging Saus Jamur ala AJI-NO-MOTO®