Artikel & Tips Benarkah Makanan yang Dibakar Bisa Memicu Kanker?
Benarkah Makanan yang Dibakar Bisa Memicu Kanker?

Benarkah Makanan yang Dibakar Bisa Memicu Kanker?

18 Oct 2024, 09:10

Makanan yang dibakar, terutama yang dipanggang dengan cara memanggang atau dibakar pada suhu tinggi, bisa menghasilkan senyawa-senyawa yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi terlalu sering. 

 

Berikut beberapa bahaya yang perlu diperhatikan terkait dengan konsumsi makanan yang dibakar:

 

1. Pembentukan Senyawa Karsinogenik

 

Makanan yang dibakar pada suhu tinggi, terutama daging, dapat menghasilkan senyawa berbahaya, seperti Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (HAP) dan Amin Heterosiklik (AHC). Kedua senyawa ini dikenal sebagai karsinogen atau bahan penyebab kanker. Kedua senyawa ini terbentuk ketika lemak dari makanan menetes ke api atau permukaan panas dan menghasilkan asap yang kemudian menempel pada makanan.

 

2. Acrylamide

 

Makanan yang kaya karbohidrat, seperti kentang dan roti, dapat mengandung acrylamide saat dipanggang atau dibakar pada suhu tinggi. Senyawa ini juga termasuk dalam kelompok karsinogen yang dapat meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi dalam jumlah besar.

 

3. Kerusakan Zat Gizi

 

Memanggang atau membakar makanan pada suhu tinggi bisa merusak kandungan zat gizi di dalamnya. Misalnya, seperti vitamin C dan beberapa jenis antioksidan bisa berkurang secara signifikan ketika makanan diproses dengan cara ini. Selain itu, makanan yang dibakar bisa mengandung lebih banyak lemak jenuh dan kolesterol, terutama jika lemak dari makanan tersebut meleleh dan terbakar.

 

4. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung dan Kardiovaskular

 

Makanan yang dibakar dapat meningkatkan kandungan lemak trans atau lemak jenuh, yang berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit jantung. Mengonsumsi makanan yang dibakar dalam jumlah besar dan sering dapat menyebabkan penumpukan kolesterol jahat (LDL) dalam darah serta meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

 

5. Polusi Asap dan Zat Berbahaya

 

Proses pembakaran makanan, terutama jika menggunakan bahan bakar atau api terbuka, dapat menghasilkan asap dan polusi udara yang mengandung senyawa berbahaya, seperti karbon monoksida dan partikulat. Menghirup asap ini bisa berbahaya bagi sistem pernapasan.

 

Tips untuk Meminimalkan Risiko

 

Berikut ini adalah tips untuk menghindari risiko penyakit dari makanan yang dibakar.

 

1. Panggang dengan Suhu yang Tepat

 

Memasak dengan suhu yang terlalu tinggi bisa mengubah makanan menjadi sumber senyawa berbahaya. Cobalah untuk memanggang pada suhu sedang agar makanan matang merata tanpa menghasilkan zat karsinogenik. Hindari membakar makanan hingga gosong karena bagian yang terbakar bisa mengandung senyawa berbahaya yang dapat meningkatkan risiko kanker. Dengan memanggang pada suhu yang tepat, kalian dapat menikmati makanan yang lezat tanpa mengorbankan kesehatan!

 

2. Perhatikan Jenis Makanan

 

Beberapa jenis makanan, terutama daging merah dan makanan berlemak, lebih rentan menghasilkan senyawa berbahaya saat dibakar. Daging yang dimasak pada suhu tinggi cenderung menghasilkan Amin Heterosiklik (AHC) dan Hidrokarbon Aromatik Polisiklik (HAP) yang berhubungan dengan peningkatan risiko kanker. Sebagai alternatif, pilih makanan yang lebih sehat, seperti ikan, ayam, atau sayuran yang jauh lebih aman untuk dipanggang. Jika ingin tetap menikmati daging, pertimbangkan untuk mengurangi frekuensi dan memilih potongan yang lebih rendah lemak.

 

3. Gunakan Marinade

 

Tidak hanya untuk menambah rasa, tetapi marinade atau bumbu yang dipakai sebelum memanggang bisa menjadi pelindung! Beberapa bahan dalam marinade, seperti lemon, bawang putih, dan rempah-rempah, memiliki sifat antioksidan yang bisa mengurangi pembentukan senyawa berbahaya selama proses memasak. Marinade juga dapat menambah kelembutan pada daging, sehingga mengurangi waktu pemanggangan yang dibutuhkan, sekaligus memperkaya cita rasa makanan.

 

4. Perhatikan Teknik Memasak yang Lebih Sehat

 

Cobalah teknik memasak yang lebih aman dan mengurangi paparan langsung api. Misalnya, menggunakan metode indirect heat di mana makanan tidak langsung terpapar api, atau memanggang dengan alat seperti grill yang dapat mengontrol intensitas panas dan mengurangi risiko pembentukan senyawa berbahaya. Teknik ini memungkinkan makanan matang dengan sempurna, sambil meminimalkan pembentukan zat karsinogen.

 

Dengan mengetahui dampak kesehatan dari konsumsi makanan yang dibakar secara berlebihan, kamu bisa lebih bijak dalam memilih metode memasak yang lebih aman dan sehat untuk tubuh. Jangan lupa untuk mengimbangi makanan dengan pola makan yang bergizi seimbang untuk menjaga kesehatan jangka panjang.

 

Berikut adalah rekomendasi resep olahan masakan yang tidak hanya lezat, tetapi juga sehat dan mudah disiapkan untuk dinikmati bersama keluarga di rumah, dengan metode memasak yang tepat dan penuh cita rasa:

 

1. Bayam Panggang Masako®

 

1. Bayam Panggang Masako® 

 

Nikmati kelezatan bayam panggang yang penuh dengan gizi dan serat, diolah dengan sentuhan bumbu Masako® yang memberikan rasa umami yang kaya. Hidangan ini tidak hanya menggugah selera, tetapi juga sehat dan cocok untuk menu pendamping yang menyegarkan di setiap hidangan keluarga.

 

Makaroni Panggang Bolognese ala AJI-NO-MOTO®

 

2. Makaroni Panggang Bolognese ala AJI-NO-MOTO® 

 

Sajikan makaroni panggang yang dipadu dengan saus bolognese kaya rasa, memberikan kombinasi rasa gurih dan lezat. Ditambah dengan sentuhan AJI-NO-MOTO® yang memperkaya rasa, menjadikan hidangan ini sempurna untuk menyatukan keluarga di meja makan dengan kenikmatan yang tak terlupakan.

 

Kentang Mangkuk Panggang

 

3. Kentang Mangkuk Panggang 

 

Ciptakan sensasi kenikmatan dengan kentang panggang dalam mangkuk yang renyah di luar dan lembut di dalam. Hidangan ini merupakan kombinasi sempurna dari rasa gurih dan tekstur yang memikat, menjadikannya pendamping yang sempurna untuk hidangan utama di meja makan keluarga.