Akhir-akhir ini polusi semakin pekat, tak hanya itu cuaca ekstrim yaitu panas pada siang hari dan dingin pada malam hari membuat tubuh kita jadi mudah sakit. Saat ini kita dituntut untuk lebih fit menjalani pekerjaan dan aktivitas sehari-hari. Namun, tak bisa dipungkiri juga, kadang-kadang tubuh bisa mengalami drop akibat kelelahan dan kondisi lingkungan yang sedang tidak bersahabat dengan kita. Nah, saat sedang kurang enak badan dan fit, kadang kita mengkonsumsi obat tradisional agar kondisi tubuh lekas membaik. Bagaimana ya keamanan obat tradisional yang biasanya kita konsumsi? Artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas hal yang perlu kamu ketahui tentang keamanan obat tradisional.  

Artikel Terkait: 5 Kebiasaan Makan-Makanan Sehat yang Wajib Dilakukan Setiap Hari!

Obat Tradisional dalam Masyarakat

Obat tradisional masih menjadi salah satu pilihan masyarakat saat kondisi tubuh sedang tidak baik-baik saja atau mengalami penyakit. Obat tradisional secara empiris sudah dikonsumsi oleh masyarakat secara turun-temurun karena memiliki manfaat kesehatan tertentu. Ada banyak informasi yang berkembang dan beredar di masyarakat terkait obat tradisional. Informasi tersebut tidak sepenuhnya benar, juga tidak sepenuhnya salah. Misalnya ada informasi yang beredar bahwa konsumsi obat tradisional menyebabkan kecanduan, padahal informasi tersebut belum tentu benar atau ada beberapa jenis obat tradisional yang masih jadi mitos dan fakta terkait konsumsinya pada ibu hamil. 

Artikel Terkait: 7 Tips Sehat saat Mengonsumsi Makanan Tradisional

Jamu, Termasuk dalam Kategori Obat Tradisional

Regulasi mengenai obat tradisional diatur dalam Peraturan BPOM No. 32 tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional. Obat tradisional biasanya dibuat dari rempah-rempah dan tanaman lokal yang ada di sekitar masyarakat. Obat tradisional biasanya dikonsumsi berdasarkan nilai budaya yang sudah ada secara turun temurun. Jamu termasuk jenis obat tradisional yang melekat dalam budaya masyarakat Indonesia. Contoh jamu misalnya jamu beras kencur, jamu temulawak, jamu kunyit asam dan wedang jahe sereh. Berdasarkan BPOM, jamu tidak boleh menggunakan klaim kesehatan atau khasiat medis atau farmakologi misalnya jamu untuk diabetes, jamu untuk hipertensi, jamu untuk kanker dan lain sebagainya.

Jamu bisa dikonsumsi sebagai salah satu upaya dalam memenuhi asupan antioksidan. Antioksidan sendiri memiliki peranan utama dalam melawan radikal bebas dan menurunkan risiko terjadinya inflamasi dalam sel-sel tubuh. Jamu termasuk dalam kategori obat tradisional yang mutu dan keamanannya juga perlu kita perhatikan. Pengolahan jamu harus dilakukan dengan hygiene dan sanitasi yang baik agar manfaatnya dapat kita peroleh secara optimal. Agar tubuh tetap bugar dan fit sepanjang hari, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan olahraga secara teratur ya.

Reference:

Peraturan BPOM No. 32 tahun 2019 tanggal 23 Oktober 2019 tentang Persyaratan Keamanan dan Mutu Obat Tradisional – 2019 – [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. Retrieved 30 Agustus 2023.

(NTR-HF)