Dampak polusi udara dapat mengganggu aktivitas sehari-hari mulai dari anak-anak hingga dewasa. Jakarta saat ini menjadi kota dengan polusi udara tertinggi nomor dua di dunia. Kondisi polusi udara di Jakarta semakin hari semakin mengkhawatirkan dan membutuhkan perhatian khusus.
Berdasarkan Air Quality Index (AQI), kualitas udara di Jakarta ada pada skor 159 yang mengindikasikan bahwa polusi di Jakarta sudah cukup besar dan menyebabkan kualitas udara buruk. AQI merupakan skor yang merepresentasikan kualitas udara (0-500), di mana semakin tinggi skornya, maka kualitas udara juga semakin buruk.
Interpretasi skor AQI untuk mengetahui kualitas udara dan dampaknya
- Skor 0-50 menunjukkan kualitas udara sehat dan tidak ada risiko terkait pencemaran
- Skor 51-100 menunjukkan kualitas udara sedang yang dapat menimbulkan risiko Kesehatan bagi individu dengan riwayat kesehatan buruk.
- Skor 101-150 menunjukkan kualitas udara tidak sehat untuk individu dengan riwayat sensitif terhadap udara tercemar. Individu yang bersangkutan memiliki gangguan atau penyakit pernapasan yang dapat kambuh bila terpapar polusi udara.
- Skor 151-200 menunjukkan kualitas udara tidak baik untuk populasi. Dampak yang ditimbulkan dapat dirasakan oleh semua individu terutama individu yang sensitif terhadap pernapasannya sehingga menimbulkan gangguan kesehatan. Jakarta saat ini termasuk dalam kualitas udara dalam klasifikasi ini.
- Skor 301-500 menunjukkan kualitas udara dalam kondisi bahaya dan dapat mempengaruhi kualitas hidup populasi masyarakat pada area tersebut sehingga membutuhkan penanganan khusus.
Artikel Terkait: Anak Susah Makan Sayur? Coba Ikuti Tips Berikut
Dampak polusi udara
Polusi udara mengandung zat-zat berbahaya terutama zat yang dapat mengganggu sistem pernapasan. Zat-zat tersebut di antaranya adalah nitrogen dioksida, ammonia, sulfat, natrium klorida, nitrat, ozon, benzena, sulfur dioksida, hidrokarbon, dan karbon monoksida. Selain mengganggu pernapasan, zat-zat tersebut juga dapat terakumulasi dalam tubuh dan mengakibatkan kanker dan penyakit neurodegeneratif (saraf). Secara detail berikut adalah dampak polusi udara terhadap kesehatan.
1. Gangguan Sistem Pernapasan
Senyawa hidrokarbon yang terhirup oleh manusia dalam jumlah banyak dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru seperti sesak nafas, batuk, bronchitis kronis, infeksi saluran pernapasan, emfisema hingga pneumonia. Kontaminan udara tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui hidung saat bernapas di udara yang tercemar oleh polusi. Kontaminan udara lainnya yang tidak terlihat, tapi jumlahnya cukup banyak adalah karbon monoksida.
Karbon monoksida dilepaskan ke udara oleh kendaraan bermotor dan limbah industri yang biasanya banyak terdapat di kota-kota besar. Karbon dioksida merupakan zat yang dapat menghambat penyerapan oksigen di dalam tubuh sehingga dapat mengakibatkan kelelahan berat, sakit kepala, sesak nafas, hingga terjadinya penurunan kesadaran. Ozon yang masuk ke lapisan udara bumi dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan. Ozon termasuk polutan yang bersifat reaktif sehingga dapat menimbulkan iritasi pada mata. Sebagian besar zat-zat yang terdapat dalam polusi udara dihasilkan oleh kendaraan bermotor seperti timbal, sulfur dioksida dan partikel-partikel lainnya yang terhirup oleh hidup dapat menyebabkan gangguan pernapasan.
2. Gangguan Sistem Imun (Kekebalan Tubuh)
Polusi udara juga dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh. Zat terhirup melalui hidung dapat masuk ke pembuluh darah. Zat tersebut memiliki pengaruh negatif terhadap sel imun dalam tubuh. Senyawa hidrokarbon aromatik polisiklik merupakan senyawa beracun dalam udara yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa tersebut ketika masuk dalam tubuh menyebabkan ketidakseimbangan antara antioksidan dan radikal bebas sehingga meningkatkan terjadinya stres oksidatif hingga penurunan sistem imun secara bertahap dan perlahan.
3. Gangguan Kesehatan Mental
Sebuah penelitian juga menyampaikan hasil bahwa paparan polusi udara dapat mempengaruhi kesehatan mental pada populasi masyarakat di area tercemar polusi. Polusi udara dapat menyebabkan gangguan kecemasan hingga depresi pada individu. Hal ini dapat terjadi akibat peningkatan hormon kortisol dan peradangan sel tubuh. Secara biologis, individu yang terpapar polusi udara rentan mengalami stress.
Artikel Terkait: Mengenal Kachimeshi
4. Gangguan Saraf
Polusi udara juga dikaitkan dengan terjadinya gangguan saraf mulai dari kondisi yang ringan hingga berat. Gangguan neurologis ini dapat muncul karena terjadinya stress oksidatif, peradangan sistem saraf dan gangguan otak akibat paparan polusi udara. Kerusakan sel saraf akibat polutan sejak janin dan bayi dapat meningkatkan risiko kerusakan otak secara permanen. Selain itu, pada individu dewasa, paparan besar polutan dapat menyebabkan terjadinya demensia, penyakit Parkinson dan Alzheimer.
5. Risiko Penyakit Kanker
Polusi udara yang berkepanjangan juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, terutama kanker paru-paru sebanyak 21 hingga 24 persen. Jenis polutan yang menyebabkan terjadinya kanker paru-paru adalah partikel yang memiliki ukuran kurang dari 2,5 mikron. Partikel berukuran sangat kecil tersebut mudah masuk ke dalam paru-paru, menyebabkan iritasi dan bersifat karsinogenik.
Itulah 5 dampak polusi udara terhadap kesehatan yang perlu kamu ketahui. Polusi udara tidak boleh disepelekan oleh siapapun. Jangan lupa untuk selalu menggunakan masker saat berada di lingkungan atau area yang terkontaminasi polusi udara. Konsumsi makanan yang beragam, bergizi dan seimbang sesuai dengan panduan Isi Piringku disertai dengan cukup hidrasi agar imunitas tubuh tetap kuat saat berada di lingkungan polusi udara.