Penulis: Azzahra Ilka Aulia
Kalau kamu pernah lihat edamame tersaji di restoran Jepang atau jadi camilan sehat, mungkin sempat berpikir, “Ini kan kayak kedelai ya?”
Sekilas memang mirip. Sama-sama polong, sama-sama dari tanaman kedelai. Tapi jangan salah, edamame dan kedelai ternyata punya banyak perbedaan yang cukup penting, lho!
Dalam artikel ini, kita bakal kupas tuntas perbedaan antara edamame dan kedelai, mulai dari bentuk, rasa, cara penyajian, sampai manfaatnya. Yuk, kita bahas satu per satu biar kamu nggak salah sebut lagi!
Kedelai
Jadi, biar nggak cuma tahu permukaannya aja, yuk kita ulik lebih dalam tentang kedelai di sini.
1. Tanaman Kedelai
Kedelai adalah biji legum (kacang-kacangan) yang sangat populer di seluruh dunia, terutama di Asia. Di Indonesia sendiri, kedelai jadi bagian dari hidup kita sehari-hari karena jadi bahan utama dari berbagai makanan khas, mulai dari tahu, tempe, sampai kecap.
2. Bentuk Umum Kedelai
Kedelai biasanya dipanen setelah matang sempurna, lalu dikeringkan. Warnanya cenderung krem atau kuning pucat, bentuknya kecil dan keras. Kalau kamu pernah beli kedelai mentah untuk membuat susu kedelai atau tempe sendiri di rumah, nah itu dia bentuk kedelai yang umum.
3. Kegunaan Kedelai dalam Industri Pangan
Kedelai punya segudang manfaat dan fleksibel untuk diolah. Selain jadi tahu, tempe, dan susu kedelai, kedelai juga bisa diubah jadi tepung kedelai, kecap, miso, bahkan daging nabati untuk vegan. Kandungan proteinnya tinggi dan dianggap sebagai sumber protein nabati terbaik.
Edamame
Yuk, kita bahan satu per satu fakta tentang edamame yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya!
1. Tanaman Edamame
Edamame sebenarnya adalah kedelai juga, tapi ada bedanya dengan kedelai biasa. Edamame dipanen lebih awal, tepatnya ketika polong kedelai masih muda, berwarna hijau cerah, dan bijinya belum mengeras ataupun kering.
Bisa dibilang, edamame ini adalah “versi remaja” dari kedelai dewasa. Karena dipanen muda, kandungan air dalam bijinya masih tinggi, teksturnya lebih lembut, dan rasa alaminya pun cenderung sedikit manis.
2. Karakteristik Fisik
Kalau dilihat sekilas, edamame terlihat berbeda dengan kedelai matang. Polong edamame berwarna hijau cerah dan masih utuh saat dijual. Permukaan polongnya sedikit berbulu halus, memberi kesan segar dan “baru dipetik dari kebun.” Di dalam polong, biji edamame terlihat lebih besar dan montok dibandingkan kedelai matang yang kecil dan keras.
Saat dimasak, tekstur bijinya pun lembut tapi tetap kenyal. Rasanya juga lebih segar dengan sedikit manis alami, berbeda jauh dari kedelai kering yang harus diolah dulu sebelum bisa dinikmati.
3. Cara Penyajian Khas
Berbeda dari kedelai kering yang perlu proses panjang sebelum disantap, edamame justru sangat simpel untuk dihidangkan.
Cara paling umum adalah dengan merebus atau mengukusnya sebentar bersama sedikit garam. Setelah matang, edamame bisa langsung disajikan dengan polongnya.
Selain praktis, edamame juga terkenal sebagai camilan yang bikin kenyang lebih lama. Cocok untuk kamu yang suka ngemil tapi tetap ingin menjaga berat badan.
Perbedaan Edamame dan Kedelai
Meski sesama jenis tanaman kedelai, ternyata ada perbedaan mendasar di antara keduanya. Yuk, kita kupas satu per satu!
1. Tingkat Kematangan
Berikut ini perbedaan kedelai dan edamame dari tingkat kematangan tanaman.
- Edamame: Dipanen saat masih muda, tepatnya sekitar 35–40 hari setelah tanam. Pada tahap ini, polong kedelai masih berwarna hijau segar, bijinya montok, dan belum mengeras. Karena itu, edamame punya tekstur lembut yang enak dimakan langsung setelah direbus.
- Kedelai Biasa: Kedelai biasa dipanen saat sudah matang sempurna, biasanya 70–90 hari setelah tanam. Polongnya sudah kering dan keras, bijinya juga menguning. Kedelai pada tahap ini lebih cocok untuk diolah jadi bahan makanan lain seperti tempe, tahu, atau susu kedelai.
2. Warna dan Tekstur
Berikut perbedaan kedelai dan edamame dilihat dari warna dan teksturnya.
- Edamame: Warna polongnya hijau cerah dengan permukaan agak berbulu halus. Bijinya berukuran lebih besar, lembut, dan terasa sedikit manis alami saat dimakan. Teksturnya juga lebih kenyal dan juicy karena kandungan airnya masih tinggi.
- Kedelai: Kedelai matang punya warna kekuningan hingga krem pucat. Bijinya lebih kecil, keras, dan harus direndam cukup lama sebelum diolah. Teksturnya kering karena kadar airnya sudah jauh berkurang saat dipanen.
3. Cara Panen dan Konsumsi
Penasaran bagaimana cara panen dan konsumsi dari edamame dan kedelai? Yuk, simak penjelasannya
- Edamame: Dipanen beserta polongnya, lalu biasanya dijual utuh. Cara penyajiannya simpel, cukup direbus atau dikukus dengan sedikit garam.
- Kedelai: Setelah dipanen, polong kedelai dikeringkan lalu bijinya dipisahkan. Karena keras, kedelai jarang dikonsumsi langsung. Biasanya digunakan sebagai bahan dasar berbagai produk pangan seperti tahu, tempe, kecap, miso, atau bahkan daging nabati.
4. Penggunaan Kuliner
Berikut ini adalah cara mengolah edamame dan kedelai dalam dunia kuliner.
- Edamame: Lebih banyak diposisikan sebagai snack sehat, campuran salad, atau tambahan pada tumisan. Cocok banget buat yang suka ngemil tapi tetap mau sehat.
- Kedelai: Menjadi bahan utama dalam berbagai olahan makanan dan minuman: mulai dari tahu, tempe, susu kedelai, kecap, hingga minyak kedelai. Fungsi kedelai yang satu ini memang jauh lebih luas dalam industri pangan
Ide Resep Menggunakan Edamame dan Kedelai
Sekarang kamu udah tahu bedanya edamame dan kedelai, yuk kita lihat beberapa inspirasi resep yang bisa kamu coba di rumah!
1. Bakwan Teri Edamame Ala Masako®