Pangan atau makanan adalah kebutuhan primer bagi setiap individu sehingga tidak bisa dipisahkan. Konsumsi makanan yang bergizi merupakan suatu upaya untuk mencapai status gizi optimal dan derajat kesehatan yang baik. Food waste atau limbah sisa makanan semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Di satu sisi, kondisi kelaparan dan kurang gizi masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini tentu menjadi suatu keprihatinan tersendiri yang perlu segera ditangani dengan baik. Sampah yang berasal dari sisa makanan juga berpotensi menjadi permasalahan di kemudian hari salah satunya adalah adanya emisi karbon. Artikel Dapur Umami kali ini akan mengulas tentang bijak kelola food waste, bantu cegah kelaparan.
Artikel Terkait: Cara Mengurangi Food Waste di Industri Horeka (Hotel, Restaurant dan Catering)
Food waste merupakan sampah makanan yang seharusnya tidak terbuat, namun karena adanya suatu hal akhirnya terbuang. Salah satu penyebab meningkatnya food waste adalah ketika individu makanan namun tidak dapat menghabiskan makanan tersebut. Data Bappenas tahun 2021 menunjukkan bahwa food waste di Indonesia cukup tinggi. Tahun 2000 hingga 2019 menunjukkan bahwa food waste di Indonesia mencapai 115-184 kg per kapita dalam setahun.
Data tersebut berkebalikan dengan kasus kelaparan yang masih besar pada beberapa daerah di Indonesia. Data Global Health Index (GHI) menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara nomor tiga dengan tingkat kelaparan tertinggi di Asia Tenggara. Dua hal ini menjad ironi tersendiri dan membutuhkan penanganan terkait pemerataan pangan dan ekonomi di berbagai daerah. Masih ada masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pelosok dan pedalaman yang hidup di bawah garis kemiskinan sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan masih mengalami kesulitan dan hambatan.
Artikel Terkait: Panduan Kebutuhan Zat Gizi Makro Atlet Berdasarkan Intensitas Olahraga
Tak jarang kita juga melihat saudara kita di jalanan yang masih kelaparan karena keterbatasan ekonomi. Apabila food waste terkelola dengan baik dan jumlahnya bisa diturunkan, maka sumber daya yang terbuang bisa digunakan untuk membantu saudara kita yang dalam kondisi kelaparan. Hal ini dapat ditangani dengan baik jika tidak ada kesenjangan sosial yang tinggi.
Untuk mencegah food waste, masyarakat harus mulai memiliki kesadaran untuk membeli dan mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhan, meminimalisir sisa makanan yang ada di piring dan berbagi terhadap sesama. Masyarakat bisa ikut serta dalam bijak kelola food waste dengan mengolah maksimal sisa makanan dirumah dan belanja sesuai dengan kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pengolahan sampah organik misalnya menjadi pupuk kompos maupun biogas dapat membantu pengoptimalan sampah sisa makanan agar tidak terbuang sia-sia.
Jadi, bijak dalam mengelola sisa makanan, bisa membantu mencegah food waste di kemudian hari. Angka kelaparan di Indonesia juga masih termasuk dalam kategori tinggi, sehingga tidak bijak rasanya bila kita masih sering menyisakan makanan di piring kita, sedangkan diluar sana masih banyak saudara kita yang hidup dalam kondisi kelaparan dan membutuhkan pertolongan. Yuk, sama-sama kita upayakan agar food waste di negeri ini bisa mengalami penurunan.
(NTR-NIK)