Artikel & Tips Kenali Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Osteoporosis
Kenali Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Osteoporosis

Kenali Faktor Risiko dan Upaya Pencegahan Osteoporosis

22 Nov 2022, 07:11

Osteoporosis merupakan kondisi di mana tulang menjadi rapuh sehingga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya fraktur (pecah atau retak) dibandingkan tulang yang normal. Menurut International Osteoporosis Foundation, 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria dengan usia 50 tahun keatas di seluruh dunia akan mengalami penyakit ini. Sementara itu, Kemenkes RI mencatat prevalensi osteoporosis di Indonesia sebesar 23% pada wanita berusia 50-80 tahun, dan 53% pada wanita berusia 80 tahun keatas. Pada 20 Oktober diperingati sebagai Hari Osteoporosis Sedunia setiap tahunnya, dan pada tahun ini bertemakan “Step up for bone health”. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan antara pembentukan tulang baru dan resorpsi tulang tua. Osteoporosis biasanya tidak memiliki tanda-tanda atau gejala khusus sampai akhirnya terjadi fraktur. Karena inilah osteoporosis sering disebut sebagai “silent disease”. Faktor-faktor risiko terjadinya osteoporosis terbagi menjadi dua faktor yaitu:


1. Faktor yang bisa diubah (alkohol, merokok, kurang gizi, obesitas, kurang olahraga, jatuh berulang).

2. Faktor yang tidak bisa diubah (umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, menopause, penggunaan kortikosteroid, rheumatoid arthritis). 


Puncak kepadatan tulang dicapai pada sekitar usia 25 tahun, maka sangatlah penting untuk membangun tulang yang kuat di sepanjang usia, sehingga tulang-tulang akan tetap kuat di kemudian hari. Asupan kalsium yang memadai merupakan bagian penting untuk membangun tulang yang kuat.


Pada usia 60-70 tahun, lebih dari 30% perempuan menderita osteoporosis dan insidennya meningkat menjadi 70% pada usia 80 tahun ke atas. Hal ini berkaitan dengan defisiensi estrogen pada masa menopause dan penurunan massa tulang karena proses penuaan. Pada laki-laki osteoporosis lebih dikarenakan proses usia lanjut, sehingga insidennya tidak sebanyak perempuan. 

Pencegahan Osteoporosis bisa dilakukan sejak dini seperti:


  • Melakukan diet seimbang kaya akan kandungan kalsium karena kalsium adalah salah satu zat pembentuk tulang. Bahan makanan yang kaya akan kalsium antara lain, seperti susu, kacang-kacangan, teri, brokoli, tempe, dan tahu.
  • Cukup paparan sinar matahari (vitamin D), pagi hari sebelum jam 9 pagi dan sore setelah jam 4 sore.
  • Hindari rokok dan minuman beralkohol serta kafein berlebihan.
  • Beraktivitas dan latihan fisik secara rutin.
  • Periksa kepadatan tulang dan status kesehatan tulang secara teratur.

Osteoporosis jika tidak dicegah dan diobati dengan baik akan berdampak pada kualitas gerak tubuh di kemudian hari.


(NY)


Sumber :

Laras R, Inggit K, Eva Putri (2017). Hubungan Komposisi Tubuh dengan Kepadatan Tulang Wanita Usia Subur di Kota Bandung.

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/penyakit-gangguan-metabolik/yuk-simak-pencegahan-osteoporosis-bagian-kedua

https://www.mitrakeluarga.com/artikel/artikel-kesehatan/osteoporosis-adalah

Meri Ramadani (2010). Faktor-faktor Resiko Osteoporosis dan Upaya Pencegahannya.

Jurnal Umami

Fitur untuk berbagi dan bertukar informasi secara interaktif antar member Dapur Umami

Tanya NutriExpert

Manfaatkan konsultasi gratis seputar kesehatan dengan Nutritionist Terpercaya

Umami Coins

Tingkatkan Aktivitas Dan Kumpulkan Umami Coins Untuk Ditukarkan Dengan Hadiah Menarik.