Anak membutuhkan asupan zat gizi yang beragam dalam jumlah yang memadai untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Anak sebaiknya mulai dikenalkan pada berbagai jenis makanan sejak selesainya periode ASI eksklusif. Susu formula dapat digunakan sebagai tambahan gizi untuk mendukung pertumbuhan anak, namun asupan utamanya tetap disarankan dari makanan dan ASI. Susu formula tidak memiliki kandungan zat gizi yang lengkap untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Selain itu, susu formula sebaiknya tidak dikonsumsi melebihi takaran yang dianjurkan mengingat kandungan gulanya yang tinggi. Kelebihan berat badan pada anak tersebut dapat terjadi karena pemberian susu formula yang melebihi dosis dan takaran yang dianjurkan serta kurangnya asupan serat dan zat gizi lain seperti halnya apabila anak diberi makanan yang dengan jenis yang beragam. 

Perlu adanya kesabaran dan upaya yang serius untuk memperbaiki pola makan anak untuk mencegah perburukan status kesehatan yang dapat dawali dengan obesitas. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesukaan anak terhadap makanan antara lain:

• Menyesuaikan tekstur makanan dengan kemampuan dan tahap perkembangan anak untuk mengonsumsi makanan, misalnya dalam bentuk bubur saring, bubur, nasi tim, atau nasi biasa
• Menggunakan bumbu dasar alami untuk meningkatkan cita rasa makanan. Beberapa sumber menyebutkan bahwa anak sudah mulai bisa merasakan rasa makanan sejak usia 4 bulan, sehingga penting untuk menambahkan bumbu alami dalam takaran secukupnya ketika membuat makanan untuk anak
• Membuat finger food atau makanan yang bisa digenggam oleh anak sehingga anak bisa memakan makanannya sendiri
• Membuat makanan yang berwarna-warni dengan memakai sayuran hijau, wortel, daging, jagung, dan lain sebagainya agar lebih menarik
• Membujuk tanpa memaksa dan dengan kesabaran untuk mengajari anak mencoba makanan baru. 
• Memberi apresiasi pada anak ketika anak mau makan makanan selain susu formula