Makanan adalah ibarat bahan bakar untuk tubuh yang dipakai dalam kegiatan sehari – hari, khususnya dalam menjalani pelatihan. Program Kachimeshi Winning Meals melakukan perhitungan formulasi nutrisi yang seksama agar dapat memasok tenaga sehingga dapat menjalai pelatihan secara maksimal. Porsi yang sudah dihitung dan produk Ajinomoto yang ditimbang gramasinya untuk pemakaian yang ideal, membuat makanan menjadi lebih enak dan memberikan kemudahan buatku. Cukup menghabiskan semua makanan yang dikirimkan oleh tim tanpa perlu menambah porsi lagi. Kondisi ini sangat ideal, karena aku sudah tidak perlu lagi memikirkan apa yang harus dimakan, dimana mencarinya, berapa porsi dari masing – masing kandungan karbohidrat, protein dan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh demi asupan yang diperlukan.
Penyajian makanan dengan penambahan bumbu yang ditakar sangatlah penting, karena tanpa hal tersebut makanan akan terasa hambar dan seolah beban latihanku menjadi semakin berat. Dengan produk Ajinomoto yang diberikan, menghadirkan rasa ‘umami’ atau gurih sehingga aku lebih bersemangat untuk mengikuti program diet yang selayaknya dijalani oleh seorang atlet.
Seperti apa sih diet atlet itu? Tentunya agar performa maksimal, pelatih telah merancang pelatihanku dengan memperhatikan kondisi tubuhku yang ideal. Berapa berat badan ideal, berapa kadar lemak dalam tubuh minimal yang dapat ditoleransi dan bagian otot mana yang harus dilatih untuk kepentingan pencapaian yang maksimal. Dalam konteks ini, diriku sebagai seorang perenang jarak pendek membutuhkan ledakan tenaga agar bisa mencapai garis finish dalam waktu sesingkat mungkin. Ini semua membutuhkan disiplin dalam asupan nutrisi, tidak boleh makan makanan dengan kadar garam, minyak dan lemak berlebih yang dapat mempengaruhi kondisi tubuh. Asupan garam berlebih berdampak pada pemulihan otot yang lebih lambat dan cepat letih dalam latihan. Selain itu, juga harus memperhatikan pola waktu makan yang teratur, dimana setiap hari ada sesi latihan pagi dan sore hari yang berpengaruh pada porsi makanan. Sarapan harus secukupnya agar tidak muntah saat melakukan latihan pagi, ditunjang lagi dengan makanan ringan setelahnya agar tenaga sebagian dipulihkan dan puncaknya pada makan siang sehingga siap untuk latihan sesi sore hari, kembali diselingi dengan snack dan makan malam untuk pemulihan tenaga secara total.
Nah kalau ditanya bagaimana Program Kachimeshi Winning Meals membantu program pelatihanku? Jawabannya adalah memberikan kemudahan akses kepada makanan bernutrisi dan seimbang, dimana pun aku berlatih. Sebagai informasi tim Winning Meals Kachimeshi terdiri dari Pelatihku, Ahli Gizi & Pihak Ajinomoto yang menyusun variasi menu makananku dan Pihak Penyedia Makanan yang mengolah makanan, yang berkolaborasi secara harmonis demi menyediakan "bahan bakar penting untuk tubuh ini. Tidak hanya saat berlatih di Jakarta, tetapi juga saat aku berlatih di luar negeri, contohnya di Amerika Serikat. Tim Kachimeshi membawa ahli gizi ke sana dan memastikan makananku dikelola sesuai dengan menu yang disediakan dengan Produk Ajinomoto yang dibawa dari Indonesia. Tidak hanya saat berlatih, saat menghadapi SEA Games di Filipina tahun 2019, tim Kachimeshi Winning Meals khusus membentuk suatu posko pendukung makananku dengan membawa Chef dari Indonesia. Dan ini semua sudah dilakukan sejak tahun 2018, jadi tahun ini adalah tahun ke-empat aku mendapatkan dukungan bahan bakar ‘grade paling atas’ dari Ajinomoto Indonesia.
Hasilnya? Latihan dan komposisi badan jadi lebih oke, persiapan lebih maksimal dibanding mengonsumsi makanan biasa yang harus dibeli sendiri dan mendapatkan yang tubuh butuhkan, bukan yang aku mau dan juga pengetahuan mengenai makanan ideal lebih meningkat serta menjadi lebih ahli dalam menentukan makanan ideal bernutrisi apabila kelak harus menyediakan sendiri. Secara prestasi? Terakhir aku memecahkan rekor gaya punggung atas nama diriku sendiri di ajang SEA Games 2019.
Mohon dukungan dan doanya agar tahun ini, aku berhasil kembali meraih medali emas di ajang SEA Games berikutnya sehingga bisa mencetak sejarah sebagai perenang Indonesia pertama yang meraih medali emas 3 kali berturut – turut untuk gaya punggung di ajang SEA Games.