Kalau Mama mengingat-ingat lagi masa anak sekolah dasar SD dulu, pasti isinya bahagia-bahagia terus. Dan, yang biasanya juga muncul di ingatan adalah masa-masa ketika bermain-main di sekolah dan membeli jajanan di sekolah di sela-sela main.

Pastinya ada satu dua kali keinginan untuk mengajak anak-anak memakan itu semua. Nah, kali ini kita akan coba lihat kreasi resep jajanan anak SD uang bisa dihidupkan bagi Gen Z yang ada di rumah Mama.

KIta akan lihat beberapa contoh jajanan yang cocok dihidupkan kembali: 

Terang Bulan

Sebagian besar orang menyebutnya martabak manis. Kue ini terbuat dari tepung terigu, tepung tapioka, baking powder, baking soda, gula pasir, dan bahan-bahan lainnya. Martabak manis berbeda dengan martabak pada umumnya karena dia lebih didominasi rasa manis. 

Versi anak SD dari jajanan anak SD ini agak beda. Ukurannya lebih kecil (biasa disebut martabak mini), lebih tipis, dan isinya lebih sederhana. Kalau dipotong jadi dua, bentuknya persis seperti sepotong pizza. Isinya juga praktis hanya meses coklat yang diberi sedikit taburan kacang yang diremukkan.

Kalau untuk jajanan Gen Z, terang bulan atau martabak manis ala SD ini bagus karena pembuatannya cukup mudah dan tidak terlalu banyak gula.

Kalau mama tertarik versi dapur umami dengan bahan-bahan yang mirip, coba deh pancake mini yang satu ini. 

Terang Bulan, Jajanan Anak SD yang Tetap Nikmat sampai Kuliah 

Leker

Jajanan SD yang tak kalah populernya saat ini adalah kue leker. Kue yang satu ini bisa dibilang menyerupai crepes. Namun, kalau krepes lebih tebal dan bermotif menarik, kue leker cenderung tipis, tidak berpola, tetapi dilipat secara menarik menarik. Selain itu, kue leker juga memiliki rasa yang bervariasi tergantung kreativitas pembuatnya. 

Meskipun biasanya kue ini hanya bisa didapatkan penjual makanan tepi jalan atau dekat gerbang sekolah, Mama juga bisa lho berkreasi dengan jajanan anak SD yang satu ini. Bahan-bahannya sangat sederhana dan bisa dibuat modifikasinya dengan berbagai bahan kegemaran Mama dan anak-anak. 

Yang Mama butuhkan adalah tepung beras, tepung maizena, tepung terigu, telur utuh, susu cair dan susu bubuk, gula pasir, vanila, dan garam. Perbandingan tepung beras, maizena, dan terigu adalah 3:2:1. 

Untuk membuatnya Mama hanya perlu mencampurkan semua bahan ini dan menuangkan satu sendok sayur adonan ini ke atas teflon kecil dan meratakannya dengan cara memiring-miringkan wajan sampai tipis merata. Sebelum benar-benar kering, Mama bisa menaburkan topping kegemaran, mulai dari meses, parutan keju, madu, dan sebagainya sesuai kegemaran si kecil. 

Ketika adonan sudah mulai mengering, mama boleh melipatnya sekali atau dua kali sesuai selera dan angkat sebelum gosong. Si kecil pasti kaget ketika pulang dan mendapati kue leker di meja makan. 

Kalau Mama ingin variasi, coba deh crepes ala Dapur Umami ini.

Telur gulung

Kalau sebelumnya Mama melihat jajanan anak SD yang manis, kali ini kita coba cicipi jajanan anak SD yang gurih. Kalau dibanding leker dan terang bulan, telur gulung ini tentu lebih sederhana bahan dan cara pembuatannya. 

Yang pertama Mama siapkan adalah bahan-bahannya yang terdiri dari telur, tepung tapioka atau tepung maizena, MASAKO® Rasa Ayam, lada bubuk, dan air. Siapkan juga tusuk sate untuk pegangannya. Kalau semua bahan sudah siap, Mama boleh mencampur semua bahan jadi satu dan kocok lepas.

Sambil menyiapkan bahan, Mama boleh menyalakan kompor dan memanaskan minyak untuk menggoreng. Setelah minyak panas, tuangkan dua tiga sendok makan adonan ke dalam minyak. Jangan ditinggal ya, Ma. Begitu telur terlihat mulai mata, Mama bisa beraksi memakai tusuk sate untuk menggulung telur yang mulai kelihatan bentuknya itu.

Setelah tergulung rapi seperti sate lilit, angkat telur gulung dan tiriskan. Untuk kreasi menyajikannya, Mama bisa memakai saus tomat, saus sambal, kecap, maupun saus barbekyu yang kono kesukaan gen Z itu. 

Sementara tiga ini ya, Ma buat kreasi jajanan anak SD yang saat ini jadi kegemaran Gen Z di masa pasca pandemi ini. Resep-resep sederhana yang bisa dicoba di rumah ini akan sangat membantu kalau Mama masih was-was membiarkan anak-anak jajan di luar. 

Source thumbnail: Sri Widyowati by Getty Image